Berlomba mengejar waktu. Itu terjadi saat hendak berangkat kerja, pagi hari sekitar pukul delapan kurang dua puluh menit.
Membuka garasi, dan mulai memacu kendaraan lebih cepat dari biasanya. Terpikir utamakan keselamatan berkendara, dan tak lagi melihat angka-angka waktu di Hape.
Sabuk pengaman siap, pandangan tertuju fokus ke-arah depan, sesekali dan sepintas tengok kanan-kiri.
Waktu tempuh dari rumah ke tempat kerja, terlampaui sekitar dua puluh menit. Lebih cepat lima menit dari biasanya.
Pengalaman menarik, saat dalam perjalanan, ketika sampai pada tikungan kedua memasuki jalan raya. Terdengar serius, beberapa mobil menyuarakan klakson agak keras dan terputus-putus.
Kuanggap semuanya sebagai pengganggu. Maklumlah pada saat itu, nampaknya banyak orang yang hatinya panas karena waktu masuk kerja terhambat macet di beberapa tempat.
Tepat jam delapan nol nol sampailah di tempat kerja, tak terlambat meski ada sedikit ganjalan. Terlalu fokus pada diri, menutup rapat-rapat niat baik orang lain yang ingin berbagi. Berburuk sangka dan curiga, salah satunya.
Seorang teman berkata, pintu mobil belum terkunci rapat, dan fatal akibatnya bila di jalan ada kendala perubahan kecepatan mendadak.
Pengalaman berharga, bagi kita yang terlalu fokus pada diri sendiri, cenderung bersikap egois, dan merugikan diri. Bahkan niat baik orang lain pun tak dianggap, apalagi yang berniat meminta bantuan kita. Â
Cimahi, 20 Sept 2017 Â Â Â /Penulis : Johanes Krisnomo
Catatan : Pintu Samping Mobil Tidak Rapat, Dok Foto Pribadi J.Krisnomo, berdasarkan pengalaman aktual.
