Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bik Ning, Pembantu Bernalar!

19 September 2017   22:12 Diperbarui: 19 September 2017   22:17 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Miniatur Warung Serba Ada, berukuran 30x30x30 Cm. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo

Tak lulus SD, tapi jago hitung-hitungan. Itulah Bik Ning, panggilan dari pembantu rumah tangga yang sudah sangat lama ikut kami, sejak dua puluh lima tahun silam.

Kerja cuma paruh hari, jam satu siang atau lebih sedikit sudah kembali. Maklumlah, rumahnya hanya berjarak waktu sekitar lima menit.

Demi cucu-cucunya, Bik Ning rela menghabiskan sisa tenaganya, saat ini 63 tahun, banting-tulang membiayai rumah tangga anak semata wayangnya yang tak mampu lagi bekerja karena sakit. Dari hasil kerjanya, anak menantu perempuannya diberi modal dan kepercayaan mengelola warung aneka keperluan sehari-hari.

Miniatur Warung Serba Ada, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Miniatur Warung Serba Ada, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Mulanya, usaha warungnya maju pesat, namun lambat laun semakin menyusut. Banyak pembeli merasa kecewa karena barang-barang tak selengkap dulu, bahkan nyaris kosong.

Waktu ditanya kenapa warungnya menyusut, kata Bik Ning, anak menantunya tak bisa menyimpan uang untuk tabungan modal tiap harinya. Selain itu, terlalu banyak ikut arisan dimana-mana. Boros pula, karena tidak jelas mana barang dagangan dan mana barang untuk keperluan sendiri.

Miniatur Warung Serba Ada, Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, 19/09/17
Miniatur Warung Serba Ada, Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, 19/09/17
Nasehat kepada menantu perempuannya itu, tak sepenuhnya dijalankan, dan nalarnya terkadang hanya dianggap celotehan semata.

Semisal saja, warung itu bangkrut, atau tutup, roda kehidupan tak akan terhenti. Diam-diam, Bik Ning telah menyimpan sebagian hasil jerih payahnya dalam bentuk perhiasan emas, sebagai bekal.

Lagi pula, dia yang ringan tangan, disukai para tetangga, dan sering diminta bantu-bantu di usianya yang telah melewati batas senja.

Cimahi, 19 Sept 2017 Penulis : Johanes Krisnomo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun