Mohon tunggu...
Susana Srini
Susana Srini Mohon Tunggu... -

Wong ndeso, tertarik ikutan memperhatikan masalah pendidikan, selalu rindu untuk dapat memberikan sumbangsih bagi upaya-upaya merawat bumi, anggota komunitas Sekolah Komunitas - Sodong Lestari (SoLes), anggota Galeri Guru/TRUE CREATIVE AID dan terlibat dalam Laskar Pena Hijau YBS Cikeas.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Merayakan Ulang Tahun Anak dengan Berkebun

24 Desember 2015   14:17 Diperbarui: 24 Desember 2015   16:27 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Angel dan teman-temannya merayakan ulang tahun di kebun-dok. pribadi]

Menyejukkan! Di antara larikan kebun sayur hijau kaki-kaki mungil itu berlarian ceria. Permainan ‘Lempar Sandal’ mengawali keasyikan sekelompok anak usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama itu menginjakkan kakinya di tanah. Beberapa kakak pemandu membawa anak-anak berjalan menyisir bedeng untuk berkenalan dengan aneka tanaman. Di kebun itu mereka berjumpa dengan tanaman jagung, terong, kacang tanah, lombok, bayam, buncis, dan lain-lain. Rasa penasaran dan keingintahuan tergambar lewat ekspresi tanya-jawab di antara bocah-bocah kecil tersebut.

Tanpa ragu anak-anak diajak untuk memegang media tanam, berupa campuran tanah dan pupuk kandang. Mereka membau dan merasakan tekstur tanah hitam tempat kehidupan itu secara langsung. Selanjutnya anak-anak mengamati bibit tanaman dan memindahkannya dengan hati-hati ke tanah sambil mendengarkan cerita sang pemandu tentang bagaimana tanaman-tanaman kecil itu harus diperlakukan dengan penuh cinta dan bagaimana mereka akan tumbuh dan menghasilkan buah.

Setelah puas belajar menanam, anak-anak diajak untuk memainkan musik lodong. Semua memegang alat musik yang terbuat dari bambu, berupa: plantongan, bumbung untuk menderes pohon aren dalam berbagai ukuran dan angklung. Semua membunyikan suara, berpadu membentuk harmoni nada, mengiringi lantunan tembang Selamat Ulang Tahun untuk Angel.

[Anak-anak bermain musik lodong - dok. pribadi]

Begitulah gadis cilik yang usianya menginjak ke-7 tahun tersebut mengajak teman-teman selingkungan merayakan hari istimewanya. Perayaan Ulang Tahun secara berbeda ini dilakukan di Lahan Pembelajaran Pertanian Selaras Alam Sodong Lestari, Dusun Sodong Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Perayaan ini menjadi semakin istimewa karena selain berdinamika di kebun, anak-anak yang berasal dari Kota Bawen tersebut bertemu dengan teman-teman baru - anak-anak Sanggar Sodong. Mereka belajar dan bermain bersama-sama.

Ulang tahun adalah salah satu momen tepat untuk mengajak anak mengungkapkan rasa syukur atas anugerah dari Tuhan dan merayakan kebahagiaan bersama teman-temannya. Ekspresi rasa syukur dan bahagia ini biasanya diwujudkan dengan mengadakan pesta, pemberian hadiah dari orang tua dan kerabat serta membagikan bingkisan kepada teman-teman. Banyak pula yang merayakan ulang tahun dengan berbagi kebahagiaan bersama anak-anak panti asuhan atau komunitas lain. Hal tersebut tentu sangat baik, namun ulang tahun Angel sungguh berbeda. Orang tuanya telah menghadiahkan kado sangat istimewa, sebuah pengalaman tak terlupakan – bergembira ria bersama teman dan tanaman

Memegang dan merasakan bau tanah bercampur pupuk kandang, memindahkan tanaman dari pembibitan ke tanah dengan hati-hati, menanam dengan rasa cinta, berdoa agar tanaman bertumbuh dan menghasilkan buah adalah pengalaman luar biasa. Peristiwa yang terlihat sederhana dan mungkin ‘ndeso’ ini dapat menjadi media untuk mengembangkan dan mengasah relasi dasar manusia – relasi yang baik dengan dirinya sendiri, dengan teman-teman/sesamanya, relasi dengan alam dan Sang Pencipta.

[Anak-anak menyiapkan media tanam - dok. pribadi]

Yustina, ibu Angel yang juga seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Semarang, mengungkapkan alasannya mengapa mengajak anaknya merayakan ulang tahun secara berbeda, “Saya meri (iri) dengan anak-anak kampung, anak Sanggar Sodong Lestari yang selalu memiliki kesempatan untuk berkebun, belajar dari alam. Saya juga ingin anak saya memiliki pengalaman meskipun sedikit untuk berkebun dan mencintai tanaman.”

Dapat dibayangkan, betapa dahsyatnya Gerakan Hijau bila orang tua-orang tua melakukan hal serupa seperti orang tua Angel. Memberikan kado istimewa berupa kegembiraan dan interaksi di kebun. Ini bukan pesta kebun seperti biasa, tetapi sebuah perayaan yang berbeda, atau dalam istilah yang sedang ‘ngetrend’: perayaan ulang tahun anti ‘mainstream’. Berlarian di hamparan hijau, mengenal tetumbuhan, menanam berbagai tanaman, memainkan dan mendengarkan musik dari alam, menyantap makanan sehat resep warisan leluhur yang bahannya dipetik langsung dari kebun adalah sebuah pemberian pengalaman batin luar biasa. Hal ini akan membangun dan mengembangkan nilai-nilai keutamaan hidup. Menggunakan dan bangga dengan apa yang tersedia di sekitar, adalah salah satu wujud pendidikan hidup hirau hijau yang otentik – sikap memelihara, sederhana, hemat dan menggunakan seperlunya. Sikap-sikap tersebut sangat penting untuk bekal menjadi warga yang peduli sesama dan melestarikan bumi sebagai rumah bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun