Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Bisa Memandangmu...

18 Agustus 2017   07:05 Diperbarui: 2 September 2017   19:55 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (pixabay.com)

Pukul 3 pagi ketika aku melihat handphone yang aku taruh di sebelah bantalku. Mataku belum juga bisa terpejam, pikiranku melayang....berharap Hp berbunyi tanda ada notifikasi masuk. Tapi lagi-lagi notifikasi itu berasal dari WA group yang tak pernah ada matinya. Padahal aku berharap engkau segera online dan menghubungiku di WA.

Penantianku sia-sia, sampai hampir subuh menjelang engkau tak memberi kabar apa-apa, pertanda engkau sedang nyenyak tidur bersama suamimu. Pedih rasanya membayangkannya.

Sudah hampir sebulan sejak pertemuanku kembali dengan Sila yang tak sengaja di medsos. Padahal kami sudah empatbelas tahun lebih tidak bertemu. Sejak pertemuan itu cinta lama akhirnya bersemi kembali mendera-dera kembali hatiku seperti empatbelas tahun yang lalu.

****

Sila dan aku menjalin hubungan asmara lima belas tahun yang lalu,  aku sangat sayang dan mencintainya namun sayang posisiku saat itu  masih suami dari mantan istriku. Istri yang tega meninggalkan aku dan anakku. Dua tahun setelah kepergian istri aku bekenalan dengan Sila, yang saat itu masih gadis. Kami berkenalan tak sengaja di sebuah caf saat aku sedang bersama teman-temanku.

Pertama aku melihat Sila dan temannya yang sedang makan itu aku sangat ingin berkenalan, namun ternyata teman Sila yang bernama Dina yang lebih agresif dan aku akhirnya pun berkenalan dengan Dira dan terjebak asmara Dira. Padahal maksudku berkenalan dengan Dira agar bisa berkenalan dengan Sila dan mendapatkan nomer handphonenya. Akhirnya aku bisa berkenalan dengan Sila dan mendapatkan no Hp Sila walaupun aku masih jalan dengan Dira. Karena Dira tak mau aku tinggalkan.

Di belakang Dira aku masih  berusaha menghubungi dan mendekati Sila ,akhirnya Dira tahu, dan kebetulan sekali Dira mulai menjauhi aku.

Sila dan akupun akhirnya jalan bareng walaupun kami tidak bisa dibilang pacaran, Aku dan Sila hanya bertemu bila ada waktu saja itupun Sila sering menolak bila aku ajak kencan. Hal itu membuat aku semakin penasaran dan sayang pada Sila. Sering aku mencuri-curi mencium Sila yang membuat Sila antara marah dan senang karena aku lihat merona di pipinya bila habis aku cium.

Karena saat itu status perkawinanku yang belum resmi cerai maka aku tidak bisa melamar Sila  aku meminta Sila untuk bersabar sambil aku mengurus perceraian.

Yang aku dapati justru Sila menghilang. Berkali-kali aku mencari ke tempat kerja dan ke rumahnya aku tidak mendapatinya, bahkan keluarganya mengatakan kalau Sila sudah menikah dan berada di luar pulau bersama suaminya. Betapa hancurnya hatiku saat itu. Sulit rasanya melupakannya, dan melabuhkan cintaku pada yang lain.

Kemana aku harus mencarimu, sayang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun