Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gagal di THR Kompasiana Bukan Berarti Berhenti Menulis

2 Juli 2018   23:01 Diperbarui: 2 Juli 2018   23:08 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tanpa sengaja membuka Kompasiana menemukan tulisan berjudul:"Yuk Cari Tahu Siapa Saja Pemenang THR Kompasiana 2018", dengan penasaran dan deg-degan membaca cermat mulai dari awal sampai akhir, ternyata tidak menemukan nama penulis. Artinya gagal mendapatkan hadiah dari Kompasiana, walau sudah menerima tantangan selama bulan Ramadan mengikuti K-Reward berupa "Satu Ramadan Bercerita" (SAMBER) di microsite THR Kompasiana.

Para kompasianer ditantang setiap hari untuk menghasilkan satu (1) artikel dengan tema yang berbeda, mulai dari awal puasa, pelaksanaan sampai akhir puasa. Sungguh merupakan program  bagus yang perlu terus diadakan untuk menumbuhkan imaginasi dan menggali ide/gagasan para kompasianer.

Hasilnya dalam waktu satu bulan telah terkumpul 3000 artikel, ini suatu pencapaian yang luar biasa dalam ajang menumbuh kembangkan literasi bagi para kompasiner. Prestasi para kompasianer ini sekaligus sebagai bukti di kalangan kompasianer sudah mempunyai tingkat literasi  yang tinggi, ditengah rendahnya budaya literasi di Indonesia.

Dari 3000 artikel itu kalau dibukukan, diasumsikan tiap artikel 2 (dua) halaman berarti sudah menjadi 6000 halaman spasi tunggal huruf Roman font 12. Dikatakan buku bila terdiri dari 49 halaman, artinya telah menghasilkan 122,44 buku, dibulatkan menjadi 122 buku. Suatu jumlah produksi buku yang fantasis, padahal dihasilkan hanya dalam tempo 32 hari.

Kompasiana sudah dapat menyumbangkan jumlah produksi buku di tanah air yang masih tertinggal dibandingkan negara-negara di kawasan ASEAN. Walau ada buku elektronik bukan berati buku vesi cetak akan lenyap dari peredaran. Bahkan masih ada yang mempertahankan cetak tanpa menolak yang versi digital disebut "bi-literate", yang menghargai pentingnya digital dan buku cetak, karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Dari 3000 artikel di lakukan penilaian oleh 13 orang juri dari Tim Konten Kompasiana, dan yang berhak mendapat nilai tertinggi adalah Bapak Tilaria Padika dengan total nilai 2515 mendapat hadiah iPhone X, dan Ibu Cucum Suminar nilai 2444 hadiah Wim Cycle Fatman. Selain itu ada 10 (sepuluh) orang pemenang uang tunai masing-masing Rp 1.000.000,- dengan nilai paling tinggi 2404 terus menurun di peringat 10 nilai 2267. Sedang pemenang mistery prize voucher Oktagon.co.id masing-masing Rp sebesar Rp 300.000,- untuk 8 (delapan) orang.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Tim Kompasiana sebagai pertanggungjawaban, transparansi, dan akuntabilitas dapat dilihat pada:"Rekapitulasi event Samber THR Kompasiana 2018, Periode 15 Mei -- 15 Juni 2018", sebanyak 4 (empat) halaman. Dari sinilah dapat diketahui dengan jelas nomor urut, URL Akun Kompasiana, total nilai, bonus, dan grand total.

Penulis ada di posisi 49 dari 156 peserta yang lolos tantangan dengan total nilai 1902, bonus 0, sehingga grand total tetap 1902. Jujur penulis kurang memahami dari mana asal 1902, dan kriteria mendapat bonus 50 (hanya 18 orang dari 156). Diakui penulis masih jauh panggang dari api, namun bukan berarti berhenti menulis.

Sejak aktif lagi bergabung dengan Kompasiana tanggal 8 Februari 2018 penulis sudah berjanji dalam hati dan dengan semua orang yang ditemui, akan tetap menulis di Kompasiana, ada atau tidak ada Reward. Bukan sok idealis, bukan sok gaya tidak membutuhkan imbalan, karena di media lain ada apresiasi. Sampai hari ini dalam "nurani yang terdalam" belum ada niat untuk pindah di tempat lain, walau ada tawaran dengan apresiasi yang menarik.

Penulis sendiri heran apakah ini pandangan pertama terus jatuh cinta dengan Kompasiana, dan tidak tergoda oleh yang lain ?. Apakah ini yang disebut kesetiaan/loyalitas ?. Penulis sendiri tidak tahu, pastinya menemukan rasa "nyaman", senang, tenang, sreg, enjoy saja menulis di Kompasiana, tanpa beban, plong rasanya dapat menumpahkan semua yang ada dalam pikiran. Justru bila belum menulis sepertinya ada beban sehingga tidak tenang untuk melakukan aktivitas lainnya.

Intinya, apresiasi tidak semata-mata masalah nilai rupiah dan hadiah berupa barang yang mewah, mendapat komentar dan rating dari sesama Kompasianer pun rasanya telah mendapat perhatian dan sebagai bentuk apresiasi yang sangat menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun