Mohon tunggu...
Rudi Dari Rumpin
Rudi Dari Rumpin Mohon Tunggu... -

Sekarang mengajar di SDN Sukasari 04 Rumpin Bogor. Aktip di Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Rumpin. Aktif menulis puisi dan Cerpen , serta menjadi blogger di http//www.bloggurudarirumpin.blogspot.com. \r\ndan http//www.rumpinnews.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Prinsip-prinsip Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia

22 Februari 2012   10:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 3015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya harus selalu berlandasan pada prinsip; (1) humanisme;(2) progresivme, dan (3) rekontruksionisme.

1.Prinsip humanisme

Wawasan yang terkandung dalam humanisme, meliputi :

a.Fitrah manusia pada dasarnya memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami sesuatu.

b.Dalam berprilaku, manusia selalu dilandasi motif dan minat tertentu.

c.Manusia memiliki kekhasan secara individu, disamping juga memiliki kesamaan dengan manusia lain.

2.Prinsip progresivme

a.Dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan setiap individu tidak bersifat mekanistis tetapi memerluka daya kretaifitas.

b.Ada kalanya dalam proses belajar siswa tidak jarang dihadapkan pada masalah yang memerlukan cara pemecahan yang baru

3.Prinsip rekontruksionisme

Sejalan dengan wawasan di atas prinsip rekontruksionisme menganggap bahwa proses belajar disikapi sebagai kretifitas dalam menata serta menghubungkan pengalaman dan pengetahuan hingga membentuk suatu keutuhan.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut di atas, hendaknya dalam setiap proses pembelajaran murid dijadikan subyek pemberi makna. Saat terjadi kesalahan dalam kegiatan pembelajaran justru akan menjadi pengalaman dan pengetahuan yang baru. Sebab dalam kegiatan pembelajaran sudah seharusnya guru tidak lagi “menggurui” melainkan melakukan proses adaptasi untuk berusaha memahmi jalan pikiran murid untuk kemudian menampilan sebanyak-banyaknya kemungkinan-kemungkinan.

Prinsip lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah motivasi, karena motivasi merupakan factor yang cukup berarti dalam pencapaian prestasi belajar. Ada dua pembangkit motivasi yang sangat efektif adalah keingintahuan dan keyakinan akan kemampuan diri. Setiap siswa mempunyai rasa ingin tahu , guru perlu menyalurkannya dengan cara, diantaranya : mengajukan pertanyaan di luar kebiasaan, memberikan tugas yang dapat diselesaikan siswa, guru dapat memberikan penguatan (reinforment) . Prinsip-pinsip motivasi dalam belajar diantaranya berbentuk kebermaknaan. Siswa akan merasa termotivasi untuk belajar apabila kegiatan dan materi bembelajaran dirasakan memiliki makna bagi dirinya. Kebermaknaan pembelajaran erat kaitannya dengan bakat, minat, pengetahuan dan tata nilai siswa.

Prinsip berikutnya adalah pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Siswa akan mampu belajar dengan baik jika dia telah menguasai semua prasyarat berupa; pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip seperti tersebut di atas dalam kegiatan pembelajaran, guru dituntut agar memiliki sedikitnya tiga kompetensi, meliputi :

1.Kompetensi kognitif

2.Kompetensi sikap

3.Kompetensi perporment.

(Sumber: BAHAN BELAJAR MANDIRI UPI “PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA” Drs. Novi Resmini,M.Pd. dkk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun