Mohon tunggu...
Rudi Dari Rumpin
Rudi Dari Rumpin Mohon Tunggu... -

Sekarang mengajar di SDN Sukasari 04 Rumpin Bogor. Aktip di Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Rumpin. Aktif menulis puisi dan Cerpen , serta menjadi blogger di http//www.bloggurudarirumpin.blogspot.com. \r\ndan http//www.rumpinnews.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Persembahanku Untuk Peringati HUT PGRI KE 70

25 November 2015   19:07 Diperbarui: 25 November 2015   19:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak penomena menarik yang terjadi di dunia pendidikan, hitam putihnya bisa saja nampak jelas dari pandangan mata, atau malah hanya tersirat dari hikmah kejadiannya. Baik itu yang menyakut cerita tentang guru, siswa, sitem pendidikan, atau hal lain yang ada kaitannya dengan dunai pendidikan.

Kisah perjuangan remaja yang ditentang orangtuanya saat ingin meraih cita-cita menjadi seorang guru, sekandal cinta guru dengan siswanya, kejadian unik tenaga honorer akibat kenaikan BBM yang mempengaruhi kedisiplinan, atau keadaan sekolah yang menghawatirkan dengan ketidakidealannya, bangunannya rusak, gurunya kurang atau banyak hal lagi yang menarik untuk diceritakan. Ada keinginan kecil yang penulis coba ungkapkan dari setiap cerita yang tersaji. Sebuah kritik sosial atau cita-cita sederhana dari  relung teramat dalam.

Adalah setiap tokohnya mewakili sisi penting dalam pendidikan, terungkap ringan dalam tutur kalimat sederhana dan lugas, dengah harapan kita semua membuka diri bahwa dalam dunia pendidikan, selain ada sisi putih yang menawan, ternyata ada pula sisi hitam yang menggelikan.

Mimpiku menjadi seorang guru di negeri yang aman tentram, damai dan sejahtera semoga menjadi kenyataan. Sebuah negeri impian yang peradabannya modern, dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, terbebas dari para koruptor, mempunyai ketegasan dalam ketaatan hukum, serta lingkungan yang paham akan toleransi dengan sesamanya. Menjadi guru ideal di negeri yang ideal dengan kesejahteraan yang menjamin kebahagiaan lahir bathin, tanpa ada kesenjangan yang bisa membedakan antara guru honorer dan guru negeri yang saat ini begitu nampak jelas terlihat.

Guru yang memiliki fasilitas yang dapat menyetarakannya dengan profesi lain. Guru yang mengajar dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal, tepat guna, yang senantiasa dihargai oleh segenap masyarakat, terlebih oleh siswanya, dan juga oleh pemerintah. Sebuah mimpi besar seorang guru yang dapat menikmati kehidupan nyaman di negeri impiannya.

Kisah tentang wartawan gadungan yang sering datang ke sekolah demi mencari uang, cerita tentang pesahabatan antar guru, beratnya perjuangan guru untuk merubah kondisi lingkungannya, bagiamana cara menjadi guru ideal, dan banyak lagi kisah menarik yang terdapat dalam buku ini. Ada beberapa cerita imajinatif penulis yang berfantasi namun tetap sarat akan pesan dan gagasan – gagasan demi meningkatkan kulitas para guru dan kualitas dunia pendidikan pada umumnya, terpaparkan dengan gamblang dan dalam bahasa yang sederhana.

Guru adalah insan mulia, penerang dalam gulita, cendikia berhati mulia, serta pahlawan tanpa tanda jasa, yang karena tugas mulianya tidak luput dari tantangan yang harus diatasi dengan bijaksana dan kedewasaan. Gagasan ke arah itu tergambar jelas dari hikmah dibalik kisah dalam cerita ini.

Dunia pendidikan memang penuh dengan hitam putih, bahkan mungkin seperti pelangi yang berwarna – warni. Namun hitam putihnya dunia pendidikan adalah menjadi tanggungjawab kita untuk terus membuatnya lebih baik dan lebih baik lagi, sampai akhirnya warna hitam di dunia pendidikan itu perlahan sirna dan berubah menjadi putih bersih serta suci

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun