Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Kapitalisme Menghancurkan Diri Sendiri?

12 Maret 2019   10:20 Diperbarui: 12 Maret 2019   10:31 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: socialist.net

Karl Marx adalah salah satu filsuf dan ekonom paling berpengaruh selama abad ke-18. Ide-idenya yang berkaitan dengan ekonomi sangat mendalam dan memiliki dampak besar pada dunia saat ini. Hal yang menakjubkan tentang Karl Marx adalah dia mampu memprediksi krisis yang akan dilalui kapitalisme. 

Meskipun Marxisme dan Komunisme sebagian besar dianggap sebagai sistem yang gagal saat ini, harus dicatat bahwa Karl Marx mampu memprediksi dengan presisi luar biasa krisis ekonomi yang dihadapi oleh dunia saat ini. 

Dia percaya bahwa sama seperti perbudakan dan feodalisme membawa tujuan mereka sendiri, demikian juga kapitalisme. Ini karena kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan yang melekat dalam kapitalisme yang terus-menerus berperang satu sama lain menciptakan masalah sistemik. Karl Marx menyebut masalah ini sebagai kontradiksi internal.

Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat apa yang dimaksud dengan kontradiksi internal.

Tahap 1: Pertumbuhan Dunia Barat

Tahap pertama kapitalisme ditandai oleh kemakmuran. Kapitalisme menyediakan cara yang lebih baik untuk mengatur masyarakat. Akibatnya, itu meningkatkan standar hidup seluruh masyarakat. 

Baik kelas pekerja dan pemilik mendapat manfaat selama periode ini. Selama tahun-tahun ini, para kapitalis mampu membayar upah yang lebih tinggi dan masih menghasilkan keuntungan yang besar. 

Ini karena industri ini relatif baru lahir dan oleh karena itu ada ruang yang cukup untuk tumbuh di puncak. Ini dapat ditelusuri kembali ke era ketika Henry Ford digunakan untuk secara signifikan menaikkan upah pekerjanya setiap tahun. Meningkatnya upah menyebabkan lebih banyak pengeluaran menciptakan pasar yang lebih besar. Ini menopang momentum untuk beberapa waktu.

Tahap 2: Offshoring of Jobs

Keberhasilan para kapitalis ini menarik banyak persaingan. Akibatnya, menjadi sulit untuk tetap kompetitif. Strategi yang lebih baru harus diperkenalkan agar tetap kompetitif. 

Realitas ekonomi membuatnya tak terhindarkan bahwa para kapitalis fokus pada pengurangan biaya tenaga kerja. Ini dilakukan baik dengan otomasi atau dengan offshoring pekerjaan ke negara lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun