Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Berubah Nama Jadi Indochina

24 Februari 2017   05:19 Diperbarui: 24 Februari 2017   05:22 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu papan elektronik salah satu bandara luar negeri - Gbr: Coconut. co

Kejadian itu bermula saat seorang warga negara kita sedang ke luar negeri. Lalu, di sana dia melihat papan penunjuk di salah satu bandara dan di sana tercantum kata “Indochina”. 

Seketika, dengan semangat menggebu-gebu orang tersebut memotret papan elektronik itu dan menyebarkan lewat Twitter.

Saat menyebarkan itu, si penyebar kabar tersebut terlihat berapi-api untuk meyakinkan bahwa Indonesia betul-betul telah dikuasai China. Dengan semangat ia mengajak “untuk sadar” bahwa Indonesia dikuasai China itu bukan idapan jempol belaka.

Tak berhenti di situ, menurut penelusuran salah satu akun Twitter berlabel @IndonesianHoaxes, tak kurang dari 6 ribu pengguna Twitter turut men-share kabar itu lewat retweet.

Bagi Anda yang masih kuat ingatan tentang pelajaran Geografi, setidaknya pernah belajar Geografi mungkin tertawa. Atau setidaknya Anda pernah belajar sejarah negara-negara Asia, tentu tak asing dengan negara-negara yang berada di antara China dan India, sehingga negara-negara itu diberi gelar Indochina.

Terlebih dalam pelajaran Sejarah, penyebutan Indochina memang dipandang lazim, sebab di Eropa terutama negara-negara yang pernab berebut tempat di kawasan itu lebih akrab dengan istilah Indochina.

Pertanyaannya, kok bisa pengguna internet, melek jejaring sosial, tapi justru gelap mata dan bahkan buta dengan geografi?

Propaganda. Ya, ini tampaknya memang tak lepas dari propaganda yang begitu marak muncul belakangan ini lewat dunia maya.

Lihat saja bagaimana kalangan tertentu yang memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu dan organisasi tertentu menjadikan isu tak jauh dari fenomena yang terjadi di bandara luar negeri itu.

Terutama sejak Pilpres lalu, sentimen anti-China getol diembuskan. Terlebih sejak Joko Widodo terpilih sebagai presiden, sentimen itu makin deras bermunculan di media sosial. Didukung lagi dengan pernyataan mantan pejabat negara dan pernah di militer, yang sempat menyebut bahwa China ingin menguasai Indonesia..

Tak cukup di situ, bahkan ada pemuka agama yang rajin berdemonstrasi dan konon memiliki pengikut jutaan orang, tak ketinggalan menjadikan isu anti-China sebagai bagian bahan pidatonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun