Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Anies Menelanjangi Diri di Panggung Debat Pilkada DKI

28 Januari 2017   16:22 Diperbarui: 29 Januari 2017   19:09 36658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para kontestan saat acara debat Pilkada DKI - Gbr: Tribunnews

Jutaan layar televisi pada Jumat 27 Januari 2017 dapat dipastikan mempertontonkan debat para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Jutaan konten media sosial pun menguliti mereka. 

Satu hal yang layak digarisbawahi, tidak ada dari mereka yang tanpa cacat. Dari sisi calon gubernur, Agus Yudhoyono dinilai masih mengambang, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat reaktif, dan Anies Baswedan terkesan ingin mempermalukan lawan di depan umum.

Tapi dari semua cacat yang dipertontonkan, cacat Anies terbilang paling fatal. Kenapa, karena dia terkesan terlalu banyak polesan yang terlalu dibuat-buat sehingga penonton terasa dibawa ke dalam ruang teater hanya untuk menyaksikan pertunjukan yang tidak jelas; deklamasi puisi atau drama?

Ya, saat ingin melihatnya sebagai deklamasi puisi, tapi dia juga terlalu banyak bermain drama. Dia menokohkan diri sebagai rakyat kecil yang butuh pantai untuk berlibur, atau sebagai tunawisma yang tak tahu lagi ke mana ingin berteduh. 

Kali lain ia berpuisi yang dipoles ala gado-gado dengan kalimat yang dibumbui peribahasa ala motivator untuk kalangan yang putus asa, agar tak lagi terjadi ibu kota lebih kejam dari ibu tiri. 

Tapi dari lakon berbau seni yang semestinya menarik, justru amburadul di tangan Anies. 

Andai dia fokus saja pada apa rencana konkret yang dilakukan, maka takkan banyak waktu terbuang percuma untuk puisi-puisi tidak penting. Di sinilah kegagalannya. 

Tak hanya itu, dia pun mementaskan penampilan sangat buruk justru saat dia ingin menelanjangi keburukan petahana. Beberapa kali dia mengeluarkan kalimat yang bernada melecehkan kinerja petahana, bahwa itu bukan hal yang patut dibanggakan karena tak ada yang istimewa, katanya. 

Maka itu respons bernada cibiran dari netizen pun bermunculan. Sebab Anies sendiri tak punya prestasi yang betul-betul terasakan manfaat yang cukup terang untuk dibanggakan. 

Jamak diketahui, sepanjang dia jadi menteri yang menangani pendidikan pun, alih-alih melahirkan solusi untuk rakyat yang selama ini kesulitan akses ke pendidikan, dia lebih banyak membangun citra dirinya saja. 

Tanyakan saja ke masyarakat, ada berapa kebijakan di era dia jadi menteri yang betul-betul terasa manfaatnya, saya yakin pasti mereka gelagapan untuk menunjuknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun