Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Freelancer - Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kang Emil yang Tidak Konsisten

23 Agustus 2017   22:34 Diperbarui: 24 Agustus 2017   10:48 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah Ridwan Kamil mencari pengusung dari Partai Politik semakin berat setelah Partai Nasdem mendeklarasikannya beberapa waktu lalu.

Deklarasi tersebut seperti menjadi sebuah blunder, alih-alih ada dukungan dari Partai yang menyusul, hamper semuanya mangkir menutup pintu kepada kang emil yang aduhai ini.

Tapi, seperti pepatah Ambisi itu menghilangkan rasa malu memang benar begitu kenyataannya.  Rasa malu itu tidak ada apa-apanya di bandingkan sebuah jabatan terhormat, toh nanti juga hilang dengan sendirinya. Mungkin seperti itu yang ada dalam pikiran kang emil.

Memang benar politik itu tidak ada yang kekal, segala kemungkinan masih bisa terjadi dan terjadi lagi seperti kata Ariel Noah, tapi saya menyayangkan saja dengan langkah yang diambil oleh kang emil seperti bukan orang sunda yang tidak beretika dan beradab.

Apakah benar adanya budaya malu itu sudah hilang dan sudah tidak lagi menjadi acuan dalam ini. Kalau memang benar begitu adanya, berarti kang emil telah gagal mendidik kepada masyrakat pada Pemilihan Gubernur tersebut. Karena sesungguhnya pilkada merupakan pendidikan politik kepada masyarakat.

Sampe lupa kalau kang emil sendiri adalah seorang dosen yang notabenya adalah seorang pendidik yang tau bagaimana mendidik mahasiswa mapun masyarakat secara luas.

Kang emil pasti ingat apa yang dikatakan kalau komunikasi dengan PDIP tidak menemukan titik terang, perkataan itu di ulangi pada acara Musyawarah Wilayah PKB di Kota Bekasi, kang emil memang sengaja tidak mendaftarkan diri sebagai calon gubernur ke pada partai PDIP karena di larang oleh Ibu.

Maka, karena takut durhaka kepada ibunya tidak jadi lah daftar ke PDIP. Sekrtaris DPP PDIP juga dengan tegas mengatakan kalau pintu untuk kang emil sudah tertutup. Tetapi sekarang kang emil mengatakan kalau Komunikasi dengan PDIP masih di upayakan.

Sadar tidak dengan apa yang dikatkan Akang tersebut, kalau akang sudah menelan ludah sendiri yang sudah berada di tanah, masa seorang politisi sejati melakukan hal-hal yang sepatutnya tidak dilakukan, dimana harga dirinya, komitmen terhadap dirinya saja sudah lemah, bagaimna koitmen terhadap amanah?

Untuk pencalonan sendiri sepertinya membuat posisi Kang Emil berada dalam situasi yang cukup pelik dan sulit, PDIP dan Golkar menyatakan bersama-sama di Pilkada serentak termasuk Pilgub Jabar tahun depan.

Begitu juga dengan PKS-Gerinda Partai yang membawanya menjadi Walikota Bandung sudah memimiliki calon sendiri. Sedangkan Partai lainnya seperti Demokrat, PPP, PAN, dan Hanura mengadakan pertemuan di Hotel Horison Kota Bandung untuk bersama-sama di Pilgub jabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun