Panggung Politik di Jawa Barat semakin memanas setelah Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi diusung menjadi Calon Gubernur. Apalagi, hubungan Partai berlambang beringin tersebut akan berkoalisi dengan Pemenang pemilu tahun lalu PDIP.
Dan, pada hari ini, 09 Agustus bertempat di DPD PDIP Bandung, kedua Partai tersebut sepakat berkoalisi untuk Pemenangan Pemilihan Bupati/Walikota serta pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Golkar memiliki 17 kursi di DPRD, di tambah dengan 20 kursi milik PDIP hingga kedua partai tersebut melebihi kuota untuk mencalonkan Gubernur, yakni 20 orang anggota DPRD. Jumlah kedua partai tersebut bila digabung menjadi 37.
Apakah kemesraan antara kedua partai tersebut cukup sampai disini?
Sepertinya tidak, malahan akan terus berlanjut dan membesar. Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, mengatakan kalau Partainya terus berkomunikasi dengan PKB (7), PPP (9) untuk membentuk koalisi memenangkan Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jawa Barat tahun mendatang.
Jika benar partai-partai tersbut bergabung. Maka, secara keseluruhan mereka mempunyai 53 Anggota DPRD di parlemen. Jelas ini menjadi komposisi yang besar dan sulit untuk dibendung.
Jika melihat sejauh calon lain yang paling potensial dengan visi dan gagasannya, jelas Dedi Mulyadi yang paling unggul. Selain karena pengalaman memimpin Purwakarta selama dua periode, menjadi wakil Bupati dan menjadi anggota DPRD kabupaten Purwakarta, menjadikan Dedi Mulyadi merasakan asam-garam dalam kepemimpinannnya.
Perlu diketahui kalau Dedi merupakan seorang organistatoris yang besar di kalangan pergerakan dan organisasi.
Melirik karyanya, Dedi Mulyadi berhasil membangun Purwakarta menjadi kabupaten yang di Pesat pembangunannya.
Karya yang paling penomenal jelas ketika dia berhasil membangun Air Mancur terbesar di Asia tenggara. Berbekal tangan dingin tersebut, Purwakarta menjelma menjadi Kabupaten yang di perhitungankan di nasional mapun dunia internasional karena berkat kejeniusannya dalam memimpin.
Hal lainnya adalah Dedi Mulyadi paham tentang permasalahan yang melanda Jawa Barat, karena  ia sering beluskannya memenuhi undangan di setiap wilayah di seluruh Jawa Barat.