Mohon tunggu...
George Soedarsono Esthu
George Soedarsono Esthu Mohon Tunggu... profesional -

Menembus Batas Keunggulan Pioneer, Problem Solver, Inspirator To Live, To Love, To Serve Mengolah Kata-Mengasah Nurani-Mencerdaskan Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menembus Batas Keunggulan

9 Oktober 2016   02:04 Diperbarui: 9 Oktober 2016   03:32 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dinamika dari Timur

Tradisi Nusantara telah melahirkan Warisan Budaya Dunia berupa Wayang Kulit, Batik, Keris, Angklung, Subak, Tari Saman, dan Noken. Mengapa? Karena sejumlah warisan tersebut telah memampukan dirinya berdialog dengan peradaban dunia baik secara estetika maupun secara dialektika. Secara estetika, ia telah memberi warna bukan saja pada hidup manusia di Nusantara tetapi juga pada manusia segala bangsa. Secara dialektika warisan budaya tersebut telah mampu memberikan makna pada hidup bangsa-bangsa di dunia.

Perjalanan panjang warisan tradisi tersebut telah teruji secara imanen dan transenden, secara lahir dan batin, juga secara esoterik dan secara eksoterik. Secara esoterik ia memberikan makna etika tentang nilai-nilai joang yang terdapat dalam tradisi seni itu sendiri, sedangkan secara eksoterik ia terbukti mampu memancarkan keindahan yang tidak hanya keindahan pada dirinya sendiri tetapi telah jauh melampaui sejarah yang sangat ketat dan ternyata mampu menembus dunia kontemporer. Ia tetap membawa tradisi masing-masing tetapi mampu memasuki dunia kontemporer secara cair dan bisa diterima oleh bangsa manapun.

Tradisi

Didalam tradisi, terkandung 4 elemen yang diwariskan secara turun-temurun. Empat elemen itu adalah:

1. Adat dan adat istiadat.

2. Kearifan lokal dan pengetahuan lokal.

3. Seni.

4. Budaya.

Di dalam adat dan adat istiadat, terkandung nilai-nilai joang yang terus diperjuangkan sejak dahulu untuk diwariskan kepada generasi penerus.

Kearifan dan pengetahuan lokal mengandung filosofi kehidupan yang dijadikan sebagai pandangan hidup komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun