Mohon tunggu...
Solitude Mind
Solitude Mind Mohon Tunggu... -

just me

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ada apa Indonesia dengan Sepak Bola

7 September 2011   17:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saya sudah menduga walaupun hati ini berkeinginan pertandingan kemarin anatara Indonesia versus Bahrain Indonesia akan menang...

Ternyata Indonesia kalah 2-0 dan hilang harga diri sebagai negara yang santun oleh tindakan sebagian kecil suporter yang hobi nya maen petasan. saya jadi bertanya ada apa Indonesia dan Sepak bola?

Kalau tidak salah dibanding negara yang sepakbolanya sudah maju sekarang, macam jepang dengan J- league, indonesia sudah duluan punya liga,dan sudah duluaan go internasional tapi kok prestasinya selalu mentok, dan ga maju2, sempat ada beberapa pemain yang bermain di eropa cuman saya ga yakin, kayaknya ada bumbu politik penempatan mereka di klub eropa itu....

Jadilah kita negara yang menyukai kata-kata "hampir" dan "dahulu' tidak pernah "sampai" dah "sekarang", alasan saya berasumsi demikian bilama menengok acara televisi ketika timnas akan bertanding pastilah yang dibahas kejayaan di jaman masih memakai nama hindia belanda itu yang dikedepankan padahal itu sudah jauh dari kekinian, bagus memang untuk motivasi tapi kita jadi hanya sebatas bangga akan dahulu bukan kini, dan kita bangga hampir masuk pra piala dunia,hampir juara AFF....ya sebatas hampir....tapi tak apa, saya yakin para pemain timnas berbuat sekuat mereka, yang salah ada di yang mengurus olahraga yang satu ini

Pertandingan kemaren sudah jelas bagi saya,pemain bermain tanpa pola dan visi, bermain asal bola maju ke depan, dan di babak kedua sama sekali tidak berubah,harusnya pak pelatih yang rajin sekali menulis note itu memberikan petuah yang jitu, taktik cemerlang...sangat terlihat pemain kita memaksakan bola2 lambung langsung menusuk ke depan padahal kalau diperhatikan ketika bermain pola bola pendek dan cepat, pemain bahrain kalang kabut, dan kenapa juga tidak mencoba tendangan langsung dari luar penalti, karena terlihat sulit menembus bek bahrain yang gede2 dan jangkung ya sudah pake tembakan jarak jauh aja yang sering....saya cuman pengamat dan tidak tahu tehnik dan taktik main bola cuman berbebkal sering nonton aja

Ada apa Indonesia dengan sepak bola?

Menurut saya pribadi sepak bola di Indonesia tidak dikelola dengan baik, jadilah pemain kita banyak yang bermental tarkam, karena menurut saya dibanding liga tarkam lebih familiar dan memberikan banyak kesempatan pada talenta muda yang jaduh dari jangkauan scout.....

Liga tidak pernah Pro karena liga di urusi dan klub juga di urusi dan dikasih duit sama daerah, ruang uang sponsor dan televisi mengalir pada pengurus liga....jadi sepak bola di Indonesia dengan kata lain duitnya ngumpul di organisasinya dan klub nya minta duit sama pemerintah daerah....saya mah bingung.....

Jadi wajar menurut saya kalau pemain liga tidak terbentuk dengan baik, tidak seperti barcelona dan manchester united yang akademinya menelurkan pemain macam david beckham,giggs,claverley,welbeck, messi,xavi.fabregas dan lain2...saya juga tidak tahu klub mencari pemain kemana jadinya,bsia jadi ke tarkam, saya masih ingat benar ada motivasi jadi pemain bola karena bisa dimasukan ke PNS atau BUMN semacam telkom dan PLN, jadinya  disimpulkan sama sekali tak ada metode pembinaan

Boleh jadi sekarang sudah lumayan membaik, namun jalan menuju perbaikan masih jauh,jadi terlalu dini berharap kita lolos ke piala dunia, bahkan lolos ke fase 10 besar pun masih jauh

Saya juga menjadikan diri yang mempertanyakan kenapa alfred riedl diganti dan kenapa wim....yang komentarnya saya tidak suka, karena faktanya pemain tidak punya pola dan pola itu kan pekerjaannya pelatih sebagai juru taktik....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun