Mohon tunggu...
irma essanovia
irma essanovia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga yang Berkarya

Saya seorang ibu rumah tangga yang menjadikan hobi menulis sebagai sarana berbagi, juga sebagai mesin pencetak uang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tips dan Trik Lulus Ujian SIM C

8 Oktober 2011   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 36242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah...siapa bilang bikin SIM itu susah?? Buktinya, saya sudah dapat SIM tanpa sogok menyogok, lebih hemat, dan bebas dosa. Karena kata Ustadz Maulana, yang menyogok ataupun yang disogok ternyata sama-sama dosa. Walaupun sejujurnya sempat terbersit niat untuk ‘Nembak’ (istilah untuk yang lewat belakang/calo) Mohon maaf yah..bila ada yang tersinggung. Tidak menafik, di negeri kita tercinta ini memang tidak sedikit yang masih tetap menggunakan unsur KKN. Tidak sedikit juga orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemudahan dengan mengorbankan sedikit/banyak uang, bahkan harga diri mereka. Naudzubillahimindzalik.... Sebetulnya saya hampir putus asa, bahkan beberapa kali orang-orang sekitar saya menyarankan untuk ‘Nembak’. Biar gampang lah, biar ga ribed lah,..Tidak sedikit juga yang meragukan kemampuan saya mengendarai motor serta menyangsikan jika saya akan berhasil melewati ujian praktek untuk mendapatkan SIM C ini. Untunglah...masih ada sedikit harapan alias iseng-iseng berhadiah. Semangatnya adalah...Saya sudah mencoba, perkara berhasil atau tidak itu urusan belakangan. Akhirnya..saya dan suami pun memulai acara anniversary ke 2 tahun pernikahan kami dengan berangkat ke SatLanTas Polwiltabes Bandung. Sebelumnya saya sempatkan untuk Googling dan mencari bahan tes tulis untuk mendapatkan SIM C. Itu pun hanya sempat baca sekilas-sekilas saja, maklum ibu rumah tangga, banyak yang harus diurus.  :) [caption id="attachment_135728" align="alignleft" width="300" caption="Asli Loh ;)"][/caption] Pada prinsipnya jika ada soal-soal kasus “yang ngehalangin yang ngalah” ujar suami saya yang sudah jago berbahasa Sunda sekarang. Kurang lebih sama manjurnya dengan tips yang ia beri ketika kami menjadi tim dalam pertandingan Domino bersama sahabat-sahabatnya di Jambi beberapa tahun yang lalu. Hasilnya tidak ada yang bisa mengalahkan kami. ;) Padahal saya sama sekali tidak pandai bermain Domino. Langkah pertama yang dilakukan adalah pergi ke dokter umum yang disarankan SatLanTas untuk cek kesehatan, di sana dicek mata, telinga, hidung, mulut, tekanan darah, pernafasan, dan buta warna. Biaya administrasinya Rp 25.000,- Setelah itu Foto copy KTP 2 lembar untuk mendaftarkan permohonan membuat SIM C baru. Hanya Rp 4oo,- saja. Lebih murah lagi jika kita memiliki stock di dompet. Selanjutnya daftar dengan memberikan hasil test kesehatan, menunggu kira-kira 10 menit setelah itu mendapatkan antrian. Karena test tulis dijadwal, maka mau tidak mau  kita harus menunggu sesuai jadwal. Selanjutnya dipanggil untuk Test Tulis. Masuk ke ruangan, duduk, cek  tombolnya  berfungsi atau tidak, dan mulai. Test tulis menggunakan sistem multimedia, rasanya seperti ikut kuis ‘Siapa Berani’ Hehe...hanya cukup menjawab benar dan salah dari 30 pertanyaan yang diberikan. Lebih mudah lagi karena duduknya berdekatan, jadi ketika saya merasa tidak  yakin bisa memastikan ke tetangga sebelah yang kebetulan suami saya.  Tes ini dianggap lulus jika bisa menjawab minimal 21 pertanyaan. Jika Anda tidak beruntung karena tidak ada tetangga ketika mengerjakan test, ingat prinsip yang di atas “yang ngehalangin yang ngalah”. Karena soal sebagian besar adalah contoh kasus. Setelah selesai, langsung diketahui hasilnya saat itu juga. Bahkan ketika semua peserta sudah menjawab 1 soal, jawabannya dimunculkan beserta alasan jawabannya. Jadi kalau salah, bisa sambil diingat-ingat jawaban yang benarnya untuk test remedial jika tidak lulus hari itu. Saking kompaknya kami berdua mendapat skor yang sama 25. Padahal jawaban kami tidak sama 100%. Namanya juga jodoh....hehehe... Setelah dinyatakan lulus lanjut ke tes praktek. Petugas menerangkan bagaimana test nya. Ia juga memberikan tips dan trik nya agar bisa berhasil. Walaupun sebetulnya ada faktor lain yang menentukan. Faktor lain itu seperti ketenangan kita, jam terbang kita, kondisi pada saat test, dan juga motor yang digunakan. Lebih baik jika kita membawa motor sendiri, biar PeDe karena biasa bawa. Ada 4 track yang harus kita lewati, track lurus dengan jarak yang sempit tentunya, track angka 8, zig zag yang merupakan track dilarang menekan/menginjak rem, dan terakhir U. Setiap ada garis lurus yang horizontal, kita berhenti dan lanjut ke track berikutnya. Sayangnya saya gagal di track angka 8, kesalahan saya karena terburu-buru dan ingin cepat keluar, alhasil kaki kiri saya turun dan dinyatakan gagal, begitupun pada kesempatan ke dua. Maka di hari pertama saya dinyatakan gagal dan harus mengulang lusa nya yaitu hari ini. Sedangkan suami saya mulus, pada kesempatan pertama sudah dinyatakan lulus. SIM C jadi hadiah anniversary untuknya. Hari itu juga suamiku sudah memiliki SIM C, sah. Izin dari kantornya tidak sia-sia karena tidak harus mengulang di hari lain. Tadi pagi sayapun test ulang praktek. Dipanggil pertama, dan yang pertama kali test di hari ini. (Gimana ga gerogi). Belum apa-apa, di Track 8 udah nabrak patok (Ampun). Akhirnya...di kesempatan ke dua...Alahamdulillah ya...Berhasil! dikawal instruktur yang sangat membantu dengan trik-trik agar lolos dari track 8 yang menurut saya paling sulit  ini. Tips Lolos ujian SIM C (praktek): •Injak panah yang ada di setiap lintasan Track. •Ketika berbelok di Track 8 ban depen mengikuti lingkar luar Track. •Ketika kondisinya akan jatuh/terguling gas. •Tenang Setelah dinyatakan lulus, parkir motor lalu ke loket asuransi membayar asuransi Rp 30.000,-, Selanjutnya ke Bank yang loketnya masih di dalam kantor juga membayar Biaya pembuatan SIM Rp 100.000, dan sumbangan donor darah Rp 2000,- kemudian menunggu diberikan berkas-berkas yang harus diisi untuk permohonan SIM baru, Isi dengan lengkap dan benar. Langkah terakhir menunggu di loket depan untuk difoto dan sidik jari. Di loket ini yang antrinya minta ampun. Karena yang lewat jalan belakang hanya tinggal datang, foto dan sidik jari, Jadi ya di sini ini orang-orang yang lurus harus cukup bersabat dan mengurut dada. Karena mereka yang ‘nembak’ hanya memerlukan menyisihkan waktu kurang dari 30 menit. Bahkan ada yang  baru datang, tau-tau dipanggil, jadi deh SIM nya. Alhamdulillah ya... :) Menurut bocoran dari sumber yang terpercaya, sekaligus calo terselubung biaya nya jika lewat belakang Rp 350.000,- jadi 1 hari, Rp 300.000,- jadinya 3 hari. Sedangkan jika mengurus sendiri, mengikuti prosedur yang benar totalnya hanya Rp 155.700,- saja. Sisanya kan bisa buat makan-makan merayakan anniversary dan keberhasilan mendapatkan SIM ;) ***

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun