Mohon tunggu...
Siti Saniah
Siti Saniah Mohon Tunggu... -

Psychology | University of Maulana Malik Ibrahim Malang | Banjarbaru-Malang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Masyarakat di bulan ramadhan

21 Mei 2014   06:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat islam, tidak terasa hanya beberapa hari lagi kita sudah mulai memasuki bulan ramadhan. Wah seneng banget kalo dah denger yang namanya bulan ramadhan soalnya aku bakalan pulang ke kampung halaman. Horeee. Eh tapi bulan ramadhan tahun ini aku gag bisa pulang. Yuhh... sedih juga sih tapi mau gimana lagi ada tugas negara dari kampus kalau tidak dilaksanakan bisa membahayakan jiwa dan ragaku jadi harus aku laksanakan.hehe.

Apaan sih tugas negara dari kampus? Mau tau atau mau tau banget?... Baiklah aku kasih tau jadi di semester 4 ini aku harus menjalani tugas negara dari kampus yaitu pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini berbasis masjid jadi ketika di lapangan nanti yang harus dilakukan oleh para mahasiswa/mahasiswi yang pertama yaitu ravitalisasi fungsi masjid dalamperan sosial keagamaandan pembangunan berbasis religius, yang kedua yaitu meningkatkan kapasitas kelembagaan dan modal sosial berbasis masjid terutama, yang ketiga yaitu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, yang keempat yaitu melahirkan eksistensi masjid melalui peran generasi muda dan yang terakhir membangun jaring dengan pihak-pihak terkait.

Itulah penjelasan singkat mengenai tugas negara yang bakalan ku jalanin bulan ramadhan ini. Nah kelompokku nanti di tempatkan di sebuah desa yang mayoritas penduduknya beragama kristiani, aku belum terlalu paham dengan kondisi disana. Jadi aku pikir ini merupakan hal yang tentunya sangat menarik, why? kita memasuki bulan suci ramadhan dan pengabdian masyarakat ini berbasis masjid tapi aku ditempatkan di daerah yang mayoritas penduduk beragama kristiani. Waw banget kan ya... terus aku mikir apa ya kontribusiku di kelompokku dalam pengabdian masyarakat ini ? apa ya ilmu psikologi yang bisa ku terapkan disana nanti ?. owh iya aku tau... emmm kemarin kan dapet penjelasan dari dosenku mengenai psikologi komunitas. Apaan tuh psikologi komunitas. Oke tak kasih tau. Chek ki dott...

Psikologi komunitas merupakan pendekatan terhadap kesehatan mental yang menekankan peranan kekuatan-kekuatan lingkungan dalam menciptakan kenyamanan dan meredakan masalah. (Wiramihardja:2012)

Trull mengemukakan enam prinsip psikologi komunitas, sebagai berikut :

1.Apa yang menjadi penyebab dari masalah

Permasalahan yang ada di masyarakat ada dikarenakan adanya interaksi antar individu maupun kelompok yang kemudian memberikan pengaruh untuk kualitas kehidupan seseorang bisa menurun bisa juga menjadi meningkat.

Yang diharapkan dalam kegiatan psikologi komunitas yaitu bagaimana interaksi yang lebih intens dari masyarakat yang lebih banyak jumlahnya akan menghasilkan saling pengaruh yang menumbuh kembangkan komunitas dan anggota komunitas itu. Saling menghargai perbedaan atau membangun kekuatan bersama yang lebih besar untuk mencapai capaian bersama yang lebih tinggi. (Wiramihardja:2012)

2.Bagaimana mengartikan permasalahan itu

Psikologi komunitas mempelajari hubungan antara individu-individu dengan lingkungannya diantara mereka terdapat saling pengaruh. Dari saling pengaruh ini, baik individu maupun lingkungan berubah. Psikologi komunitas berbicara mengenai bagaimana interaksi itu dapat bersifat positif, saling dukung untuk mengembangkan kualitas keseluruhan maupun individual. Sesuai dengan arti dan makna komunitas ialah terjadinya kesatuan dan keeratan hubungan di antara anggota-anggotanya, maka suatu permasalahan dimaknakan sebagai masalah bersama. (Wiramihardja:2012)

3.Dimanakah psikologi komunitas diterapkan

Psikologi komunitas lebih banyak diterapkan di lapangan atau di lingkungan dan organisasi sosial tertentu, seperti organisasi masyarakat yang didasarkan agama, lokasi bahkan bisa jadi di lingkungan politik. (Wiramihardja:2012)

4.Bagaimana pelayanan direncanakan

Lebih dari sekedar melayani mereka yang membutuhkan bantuan,ahli-ahli psikologi komunitassecara proaktif mengakses kebutuhan dan risiko yang terdapat dalam komunitas. Asesmen kebutuhan tentu saja meliputi banyak segi kehidupan dan dalam taraf yang juga berbeda-beda. Kebutuhan manusia sangat beragam tetapi terdapat salah satu teori kebutuhan yang terkenal dikemukakan HA Maslow, yang menyatakan adanya 7 taraf kebutuhan, yaitu faali, rasa aman, sosial, harga diri, kognitif, aestetika, dan aktualisasi diri. (Wiramihardja:2012)

5.Apakah penekanan prevensi psikologi komunitas

Psikologi komunitas lebih memberikan perhatian pada sisi prevensi (pencegahan) daripada penanganan terhadap gangguan yang telah terjadi. Psikologi kesehatan membicarakan tentang prilaku bagaimanakah yang dapat menunjang dan memelihara kesehatan, termasuk dalam memilih makanan-minuman maupun gaya kehidupan lainnya, seperti memelihara pergaulan sosial dan kehidupan sosial. (Wiramihardja:2012)

Ada 3 taraf prevensi utama dalam menjaga kesehatan masyarakat, yaitu :

a.Primary prevention

Mengubah lingkungan yang membahayakan sebelum lingkungan itu menimbulkan penyakit. Contohnya mengembangkan kurikulum pendidikan

b.Secondary prevention

Menannggulangi masalah-masalah selama masih dapat dikelola, sebelum masalah itu resisten terhadap intervensi.

c.Tertiary prevention

Bertujuan mengurangi durasi dan efek-efek negatif gangguan mental setelah terjadinya gangguan.

6.Siapa yang berkualifikasi untuk melakukan intervensi

Upaya-upaya dibuat untuk memberikan sumbangan psikologi dengan bidang lain melalui konsultasi, intervensi-intervensi aktual sering dilakukan melalui program-program menolong diri sendiri atau melalui nonpsikolog atau nonprofesional/para profesional yang terlatih. Dengan kata lain, membangun kesejahteraan perseorangan, keluarga, maupun masyarakat tidak harus langsung oleh tenaga profesional, yang pada kenyataannya selalu kekurangan dibandingkan dengan jumlah yang memerlukannya. (Wiramihardja:2012)

Pada kenyataannya, untuk musibah-musibah tertentu, keseluruhan taraf profesional ini tidak memadai untuk menanganinya. Oleh karena itu direkrutlah relawan untuk dapat melaksanakan apa yang secara manusal dilakukan profesional. Mereka disebut paraprofesional. (Wiramihardja:2012)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun