Mohon tunggu...
Siti Nur Banin
Siti Nur Banin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rajin beli buku, donlotin buku, minjam buku tidak dikembalikan, minta ditraktir buku... Tapi malas Membaca :(

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gara-gara Dexamethasone!

30 April 2013   23:00 Diperbarui: 4 April 2017   17:18 106722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Obat bisa bikin yang sakit jadi sembuh. Normalnya begitu. Tapi pengalaman yang saya alami, justru saya jadi sakit-sakitan gara-gara obat!

Bulan Juli 2012 lalu saya berobat ke Dokter X di Lidah Wetan (Bukan dokter spesialis). Saya mengeluhkan gatal-gatal di daun telinga saya yang tak kunjung sembuh. Dengan sangat enteng pak dokter mengatakan "Ini saya kasih obat ini, pasti gak ada seminggu sudah sembuh. Nanti kalau obatnya habis bisa beli lagi di Apotek, murah kok."

Seminggu berselang secara ajaib gatal-gatal yang sudah lama tak mau sembuh tiba-tiba musnah. Sekitar tiga minggu berselang saya merasakan seperti gatal itu kambuh lagi. Seperti yang diwasiatkan pak dokter, saya membeli obat itu di Apotek dengan jumlah yang banyak dengan pertimbangan: buat jaga-jaga. Namun, ada keanehan dalam diri saya yang sangat saya rasakan. Nafsu makan saya meningkat drastis dan beberapa bagian di badan saya membengkak aneh: Pipi, lengan, dan perut.

Saya pun mulai mencurigai obat tersebut. Mulailah saya googling tentang obat Dexamethasone. Hasilnya sangat mencengangkan sebab saya hanya menggunakan kata kunci Dexamethasone, namun hasil yang terlihat adalah "Bahaya mengonsumsi Dexamethasone!". Setelah saya telusuri, ternyata, obat serbaguna ini memiliki segudang manfaat dan bergudang-gudang efek samping yang bisa fatal!

Beberapa manfaatnya adalah untuk obat anti radang, penambah nafsu makan, dan obat pegal linu. Sedang efek sampingnya adalah Glaukoma (Tekanan bola mata tinggi, yang pada tingkat lanjut dapat merusak saraf mata secara permanen), gangguan pencernaan, kehabisan protein, pertumbuhan terganggu (Pada anak), Moon face (Wajah membulat) dan masih banyak lagi.

Lebih parahnya lagi, yang sudah mengonsumsi Dexa, tidak boleh berhenti mengonsumsinya secara mendadak. Mereka, para korban Dexa, harus secara perlahan-lahan mengurangi dosis sampai pada titik 0 kali sehari. Sebab kalau tidak, si korban akan merasakan badannya lemas tak bergairah, hilang nafsu mkan, dan tubuh sendiri belum siap memproduksi hormon .... (lupa namanya) secara alami- yang sebelumnya diambil alih produksinya oleh si Dexa.

Nah, Alhamdulillah sekarang saya sudah terlepas dari ketergantungan Dexamethasone. Namun, kenang-kenangan dari si Dexa berupa sakit Magh masih senantiasa menemani hari-hari saya sampai pada saat ini. Berita baiknya, paling tidak sekarang gatal-gatal di daun telinga saya sudah sembuh berkat Dokter spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Wiyung Sejahtera, setelah saya curhat mengenai Dexa, bu dokter memberi saya salep-bukan obat telan. Ternyata, saya penderita alergi dengan alergan "Telur dan Udang!".

Kembali pada Dexamethasone, Kawan-kawan, saya sempat baca di blognya tetangga-warga negara Malaysia, bahwasanya negara Malaysia tidak menjual bebas obat ini di Apotek. Alasannya adalah ditakutkan, konsumen yang merasakan segarnya badan setelah mengonsumsi obat ini, akan mengonsumsinya tanpa menggunakan resep dokter, alhasil, bahaya jangka panjang mengintai para konsumen.

Maka, bagi teman-teman yang sedang atau akan mengonsumsi obat ini, sebelumnya, pertimbangkanlah lagi untung dan ruginya.

Demikian curhatan dari saya tentang obat ini, semoga bermanfaat~~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun