Mohon tunggu...
siti juriani
siti juriani Mohon Tunggu... -

UNIVERSITAS GUNADARMA EKONOMI AKUNTANSI 2011

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Program Peningkatan Ketahanan Pangan di Kampung Tercinta

13 April 2013   16:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:15 1763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Program peningkatan ketahanan pangan dimaksudkan untuk mengoperasionalkan pembangunan dalam rangka mengembangkan sistem ketahanan pangan baik di tingkat nasional maupun ditingkat masyarakat. Pangan dalam arti luas mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein lemak dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.

Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh, aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan bekerjanya sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi.

Tujuan program ketahanan pangan adalah :

1. Meningkatnya ketersediaan pangan

2. Mengembangkan diversifikasi pangan.

3. Mengembangkan kelembagaan pangan.

4. Mengembangkan usaha pegelolaan pangan.

Sasaran yang ingin dicapai� dari program ini adalah :

1. Tercapainya ketersediaan pangan di tingkat regional dan masyarakat yang cukup.

2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan meningkatnya keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat dan menurunnya ketergantungan pada pangan pokok beras melalui pengalihan konsumsi non beras.

Pelaksanaan program peningkatan ketahanan pangan ini dioperasionalkan dalam bentuk 4 (empat) kegiatan pokok sebagai berikut :

a. Peningkatan mutu intensifikasi yang dilaksanankan dalam bentuk usaha peningkatan produktivitas melalui upaya penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka penerapan teknologi spesifik lokasi.

b. Peluasan areal tanam (ekstensifikasi) yang dilaksanakan dalam bentuk pengairan serta perluasan baku lahan dan peningkatan indeks pertanaman melalui percepatan pengolahan tanah, penggarapan lahan tidur dan terlantar.

c. Pengamanan produksi yang ditempuh melalui penggunaan teknologi panen yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan bantuan sarana produksi terutama benih, pada petani yang lahannya mengalami puso.

d. Rehabilitas dan konservasi lahan dan air tanah dan air tanah, dilaksanakan dalam bentuk upaya perbaikan kualitas lahan kritis/marginal dan pembuatan terasering serta embung dan rorak/jebakan air.

pada tanggal 27-30 November 2012 di pelataran parkir Tiara Convention Center Medan yang diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Sumatera Utara, turut hadir serta Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara Setyo Purwadi. Beliau menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.

Berikut petikan wawancaranya

Bagaimana tanggapan bapak selama berlangsungnya kegiatan ini?

Saya sangat mendukung kegiatan Forum & Expo Pangan Gebyar Kuliner Nusantara ini. Karena saya melihat banyak kreatifitas yang tertuang dalam upaya mensosialisasikan bahan pangan lokal.

Dalam kegiatan ini juga ada lomba cipta karya bahan pangan berbasis bahan lokal. Bagaimana pandangan Bapak terhadap para peserta?
Yang saya lihat peserta mampu membuat makanan berbahan dasar umbi-umbian yang rasanya tidak kalah enak dengan makanan luar. Selain itu juga lomba ini mendorong kreatifitas dan membangkitkan minat para chef dan masyarakat, bagaimana membuat agar produk tersebut laku di mata para konsumen.

Mengapa yang dipilih adalah bahan umbi-umbian?

Sekarang ini produk lokal sudah mulai ditinggalkan masyarakat. Padahal sejak zaman dahulu para orangtua sudah mengkonsumsi umbi-umbian. Ini artinya bahwa para orangtua sudah mempunyai pandangan yang jauh. Padahal produk pangan lokal kita tidak kalah dengan produk pangan asing.

Bagaimana dengan perbandingan gizinya?

Menurut penelitian di Amerika, kandungan gizi dalam umbi-umbian khususnya ubi jalar adalah yang paling tinggi. Apalagi kandungan protein dan karbohidatnya lebih tinggi dari nasi. Selain itu juga, ubi jalar yang berwarna ungu ini tinggi kandungan vitamin, mineral dan anti oksidan yang sangat baik.

Apa yang diharapkan dari acara ini?

Kegiatan ini merupakan tantangan bagi Badan Ketahanan Pangan dalam mengajak khalayak di seluruh Indonesia khususnya Sumatera Utara untuk menggemari dan mencintai produk dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun