Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengetahuan Fotografi Untuk Pemula: Film

9 Juli 2011   03:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 4859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_121531" align="aligncenter" width="313" caption="Aneka merek film negatif 135"][/caption]

Walaupun ekspansi kamera digital yang tak lagi membutuhkan film saat ini begitu gencarnya, namun ada baiknya juga kita membicarakan mengenai film ini. Sebab  biar bagaimanapun, standar-standar baku yang berlaku pada film celluloid ini, juga berlaku di kamera digital. Dengan mengetahui bagaimana seluk beluk film ini, kita juga akan dengan mudah memahami bagaimana cara kerja system kamera digital.

Kepekaan Film.

Film dibuat dari pita celeloid transparan yang dilaburi sejenis campuran kimia peka warna pada salah satu permukaannya. Permukaan yang diberi lapisan ini diberi nama emulsi film. Film yang beredar dipasaran sekarang ini terdiri dari tiga macam jenis. Pertama film Negatif Warna untuk pencetakan foto warna. Kedua film Positif untuk pembuatan Slide. Ketiga film negatif Panchromatic untuk pencetakan foto hitam putih. Film negatif warna yang dapat kita temui dan sering dipakai adalah film dengan type cerah hari (daylight film type), yang disesuaikan dengan panas warna sekitar 5500oK.

Dulu kepekaan film dalam menangkap cahaya disebut ASA. ASA ini adalah singkatan dari American Standardization Association. Lembaga pertama yang mempatenkan standar kecepatan film yang berpusat di Amerika. Tapi karena adanya lembaga lain yang juga membuat standar seperti DIN di Jerman. Maka kemudian didirikanlah satu lembaga internasional yang membuat standar itu cukup satu untuk seluruh dunia. Lembaga standar tersebut diberi nama ISO (International Standardisation Organization), kini semua produk film dunia disatukan dalam standar ISO .

Semakin cepat sebuah film menangkap cahaya semakin tinggi ISO film bersangkutan. Tapi ada satu kelemahan film yang mampunyai ISO tinggi ini, yaitu, butir emulsinya lebih kasar dari film yang ber-ISO rendah. Kekasaran butir emulsi ini lebih nyata lagi bila dilakukan pembesaran dalam pencetakan fotonya. Tapi berkat kemajuan teknologi, kekasaran butir-butir emulsi film tersebut selalu diusahakan untuk menguranginya. Sehingga pada saat ini di pasaranpun sudah beredar film negatif ber-ISO 1000, atau lebih.

Untuk apa film ber-ISO tinggi itu dibuat? Memang ini suatu pertanyaan bagi orang yang belum membutuhkannya. Tapi bagi para juru foto atau wartawan olah raga misalnya, film ini banyak dibutuhkan. Sebab, tidak semua kegiatan olah raga dilakukan dilapangan terbuka dan siang hari. Banyak olah raga yang dilangsungkan di dalam gedung dan pada malam hari, yang mana belum tentu semuanya dengan penerangan yang memadai. Sementara fotografer dilarang memakai lampu kilat karena akan mengganggu konsentrasi pemain. Ini salah satu kegunaan film ber-ISO tinggi.

[caption id="attachment_121534" align="aligncenter" width="425" caption="Hasil processing film negatif  135"]

1310182680914279739
1310182680914279739
[/caption]

Film Negatif

Sesuai dengan namanya, film ini akan menampilkan hasil yang negatif setelah di proses. Pengertian negatif disini adalah warna apa yang di tampilkan film tersebut adalah terbalik dari warna aslinya. Warna hitam akan kelihatan putih, putih akan kelihatan hitam. Merah akan kelihatan hijau, kuning jadi ungu, dan sebagainya. Setelah di cetak, barulah terjadi pembalikan warna, kita akan melihat kembali warna aslinya, sebagaimana apa yang kita lihat di subyek aslinya.

Film Positif

Film positif adalah kebalikannya dari film negatif. Film ini akan memperagakan hasil fotonya sebagaimana adanya. Hitam akan terlihat hitam, putih akan terlihat putih, dan merah ya, merah. Seperti film yang diputar di bioskop, film tersebut dicetak diatas film positif. Juga hasil cetakan foto dari film positif ini lebih baik dari film negative, kenapa?.

[caption id="attachment_121551" align="aligncenter" width="300" caption="Aneka film Positif yang lebih umum dikenal sebagai film Slide"]

1310188369300103334
1310188369300103334
[/caption]

Dalam rnencetak film negatif, para operator yang rnencetak foto ini harus mengkalkulasi dahulu pencahayaan dan wama-warna yang terdapat difilm negatif tersebut. Hasil perhitungan dan kalkulasi warnanya itu belum tentu selamanya tepat. Sebab dia harus menghitung terbalik terhadap warna yang ada.

Didalam tiga warna dasar fotografi, Magenta, Kuning dan Cyan (Merah, Kuning, Biru) mungkin saja akan terlebihkan terhadap satu warna, maka tentu saja warna asli dari subyek foto tersebut akan berobah. Pada film positif, hal ini dapat dihindari. Sebab para operator yang rnencetak foto dari film positif tersebut tidak perlu lagi menghitung atau mengkalkulasi terbalik terhadap foto yang akan dicetaknya. Sebab apa yang terperaga dari penyinaran film positif tersebut adalah apa adanya. Sehingga sudah pasti dia tidak akan keliru dalam mencetaknya. Bahkan mungkin dia bisa rnencetak foto tersebut lebih baik dari filmnya, dengan mengadakan koreksi terhadap warna-warna yang ada di film tersebut.

[caption id="attachment_121538" align="aligncenter" width="334" caption="Film Positif atau film Slide yang selesai di proses"]

13101842391122032983
13101842391122032983
[/caption] Satu lagi film positif yang pernah diproduksi dan ditemukan di pasaran, yaitu Film positif jenis Tungstens. Film ini berbeda dengan film positif biasa yang bertype cerah hari (daylight). Film type Tungstens ini adalah film yang dibuat khusus untuk pemakaian dengan sumber cahayanya yaitu cahaya buatan. Film ini umumnya dipakai untuk studio foto, yang membuat foto untuk penerbitan majalah kalender dan sebagainya, dengan menampilkan fotomodel atau produk lainnya.

Film Panchromatic atau film Hitam Putih

Mengenai film negatif Panchromatic atau hitam putih, kita tidak akan membicarakannya terlalu jauh. Sebab pemakaian film ini bagi kita tidak begitu sering. Kecuali bagi wartawan foto atau untuk keperluan khusus. Tapi satu hal yang tak dapat dipungkiri dari hasil pencetakan foto hitam putih ini adalah daya tahannya yang cukup lama, tanpa perobahan warna pada foto tersebut, asal dalam pencetakannya cukup baik dan "matang".

[caption id="attachment_121540" align="aligncenter" width="390" caption="Film Panchromatic, dikalangan fotografer dikenal sebagai film BW atau hitam putih"]

13101856321879116359
13101856321879116359
[/caption]

Hal ini bisa terjadi, karena pada kertas khusus untuk mencetak foto hitam putih ini, bahan kimianya berbeda dengan bahan yang dipakai untuk pencetakan foto warna. Bahan kimia untu pencetakan foto hitam putih diantaranya adalah halida perak, yang bisa bertahan puluhan tahun tanpa berubah warna.

[caption id="attachment_121549" align="aligncenter" width="250" caption="Film Panchromatic atau film Hitam Putih yang sudah di proses"]

1310188127175838093
1310188127175838093
[/caption]

Memilih Film.

Berdasarkan uraian diatas, saya kira Anda sudah mengetahui dan mengerti, apa dan bagaimana film yang akan Anda beli untuk melakukan pemotretan. Bila hanya untuk keperluan biasa yang tidak memerlukan perlakuan, situasi pencahayaan dan keadaan yang khusus, maka Anda cukup memakai dan memper-gunakan film negatif warna yang ber-ISO 100, 200 atau 400. Tak perlu ngotot memakai yang ber-ISO 1000 apalagi yang ISO 1600.

Bagi Anda yang memakai kamera sederhana, dengan lensa fokus mati. Dengan film yang ber-ISO 200 mungkin sudah mencukupi untuk pencahayaan film Anda, mungkin agar sedikit lebih cerah ISO 400 juga cukup bagus.

Memang seperti dikatakan tadi, memotret dengan memakai film positif lebih baik. Tapi juga harus Anda ingat, harga film ini cukup mahal. Lebih dari 2x harga film negatif. Begitu juga biaya prosesnya, juga lebih mahal dari film negatif. Begitu juga harga cetak foto perlembarnya yang bisa 2X harga ongkos cetak foto dari film negatif.

Jadi bila foto kita hanya untuk sekedar foto kenang-kenangan untuk mengisi album pribadi atau keluarga, tak perlulah kita membeli dan memakai film positif ini. Kecuali Anda dirumah punya proyektor slide, maka Anda boleh mencoba memakai film positif ini. Nanti setelah selesai diproses dan diberi bingkai tiap satu bingkai filmnya Anda tinggal memproyeksikannya diru­mah dan menonton bersama keluarga.

Film dan ukurannya.

Pada saat ini ada 2 macam ukuran film yang dapat kita temukan dipasaran. Masing-masing type ukuran film terse-but adalah, 120 dan 135. Film type 120 adalah film dengan format paling besar dalam deretan film yang dipakai untuk keperluan sehari-hari. Tapi film ini sebenarnya lebih banyak dipakai oleh studio, atau oleh fotografer profesional, untuk dipakai dalam pencetakan foto ukuran besar. Kamera yang memakai film ini berformat medium, dan harganyapun mencapai belasan atau puluhan juta rupiah. Memang kamera-kamera model lama masih ada yang bisa memanfaatkan film ini, seperti kamera model box yang mempunyai dua lensa kembar, satu untuk pengamat dan satu lagi yang sebelah bawah lensa untuk menyinari film.

[caption id="attachment_121548" align="aligncenter" width="354" caption="Aneka jenis film 120"]

13101876831182536937
13101876831182536937
[/caption]

Pada dasarnya film ini dibuat untuk 12 bidikan ukuran 6x6 cm. Tapi film ini juga bisa dijadikan untuk 16 bidikan ukuran 4,5 x 6 cm. atau 8 bidikan 9x6 cm.

Film 120 ini terdiri dari tiga jenis film seperti yang tulis terdahulu. Film negatif warna, Film positif warna atau slide, serta film negatif hitam putih atau panchroma­tic. Untuk film negatif warna film ini tersedia dalam 2 tingkat kecepatan. ASA 100 dan ASA 400. Dan untuk film positif, film ini juga terdiri dua tingkat kecepatan yairu ASA 64, dan ASA 400.

Film ukuran 135 adalah jenis film yang paling lengkap tersedia di pasaran. Dan ini tak mengherankan. Karena mayoritas kamera yang beredar di pasaran, adalah kamera yang mempergunakan film jenis ini. Film inipun terdapat dalam dua pilihan jumlah bidikan. 20, dan 36 bidikan. Film ukuran 135 yang masih dapat ditemukan dipasaran saat ini, terdapat dalam 3 type. Negatif warna, positif warna type cerah hari dan film hitam putih.

Film negatif warna ukuran 135 ini juga terdapat dalam beberapa kecepatan, masing-masing ASA 100, ASA 200, ASA 400, dan ASA 1000. Tapi untuk film positif warna, kecepatannya agak sedikit berbeda yaitu, ASA 64, ASA 160, dan ASA 400.

Itulah jumlah type dan ukuran film yang saat ini dapat kita temui di pasaran. Anda tinggal memilih mana yang anda butuhkan sesuai dengan kamera yang anda miliki.

.

Bersambung

Tulisan Berikutnya: Kenali Kamera Digital Anda

Tulisan sebelumnya:

.

Pengetahuan fotografi untuk pemula

Fotografi untuk pemula: Lensa

Pengetahuan fotografi untuk pemula: Rana

Pengetahuan fotografi untuk pemula diafragma

Perlengkapan standar sebuah kamera

Pengetahuan fotografi untuk pemula: Lampu Kilat

Pengetahuan fotografi untuk pemula: Lampu kilat dedikasi

Pengetahuan fotografi untuk pemula: Fasilitas kelengkapan lampu kilat

.

Powered by Indosat Internet

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun