Mohon tunggu...
Sinta Bintang
Sinta Bintang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Oh Lia

31 Agustus 2017   13:42 Diperbarui: 31 Agustus 2017   13:48 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saatku sedang duduk bersantai, tiba-tiba telfonku berdering. Ternyata ada panggilan masuk dari Papa.. Dan saat aku angkat.....

"Halo, assalamualaikum mbaaak" ternyata suara adik kecilku yang manja. Tapi entah mengapa kali ini suaranya berbeda

"Wa'alaikumsalam adik sayang. Bagaimana kabar nya di sana?" ucapku dengan nada yang nampak ceria

"Baik Mbak, Lia kangen sama mbak Nita" ucapnya terbata-bata sambil menahan isak tangis nya.

Setelah aku pergi ke Yogya, baru ini aku kembali mendengar suara nya. Ya Allah.. Aku pun rindu Lia juga. Rindu sekali malah. Ingin rasanya ku menangis juga. Tapi, aku gak boleh begitu. Aku harus nampak kuat di depan adikku.

"Loh adik kok nangis? Jangan nangis sayang, nanti mbak nangis juga loh"

"Lia kira mbak bakal ikut pulang bersama Papa. Tapi ternyata mbak gak ada. Lia jadi sedih mbak, Lia kangen mbak. Pulanglah mbak" ucapnya bebarengan dengan tangisnya yang pecah

Ya, barusan saja Papaku baru tiba dirumahku yang berada di  Lampung, papa baru saja  dari Yogya setelah seminggu lamanya mengantarkanku untuk daftar kuliah. Masa iya, aku baru pergi, terus ikut papa balik lagi. Haha, adikku yang satu ini memang lucu sekali. Dia masih Sd kelas 1. Jadi wajar jika dia masih polos dan tidak mengerti tentang hal itu. Yang dia tahu, dia hanya ingin selalu dekat denganku.

"Adik emang kangen apa nya dari mbak Nita?"

"Sejak mbak gak ada, semuanya berbeda mbak. Saat Lia mau sekolah, gak ada yang nyiapin buku, memakaikan baju, memasakkan bekal untukku, dan mbak gak bisa lagi anterin aku" curhatnya sambil menangis

Setelah mendengar itu. Air mataku seketika jatuh. Sungguh perih hatiku mendengar itu. Oh Tuhanku, mengapa kau takdirkan aku jauh dari adikku? Tidak puaskah Engkau telah mengambil Ibuku? Akibatnya, tinggalah ak sendiri bersama adik dan Papaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun