Mohon tunggu...
Keiko Kurosaki
Keiko Kurosaki Mohon Tunggu... lainnya -

i'm a girl with a big dream in a litlle chance. menulis adalah hobiku. pacar pertama dan terakhirku. jika diam adalah emas, akan ku ubah menjadi uranium, biar menjadi nuklir. karena sejatinya, diam yang hanya emas adalah diam yang tanpa berfikir, sedangkan diam yang berfikir adalh uranium yang menjadi bahan utama nuklir yang bisa menghancurkan apapun. jadi, berfikirlah dalam diam. jika aku tak bisa melihat dunia, biar dunia yang akan melihatku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jas Merah Bung Karno

27 Agustus 2013   11:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:45 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13775764041618270713

jas merah mu sudah usang bung. jangan kau pakai lagi. ini jaman korupsi kolusi nepotisme bung. bukan jaman penjajahan belanda. meski tikus-tikus itu terpelihara sejak dulu. beranak-pinak sampai sekarang. jas merahmu cuma menggantung bung. tak dipakai. generasi sekarang lebih paham musik luar negeri bung. sedang gamelan, wayang, sasando,talempong, konsumsi orang asing. jas merahmu sudah usang bung. tak jamannya lagi. bahkan bung, sumber kekayaan bangsa ini dikeruk orang asing. anak cucumu cuma melihat bung. parahnya lagi ada oknum yang mengaku anak bangsa tapi berpihak bangsa luar. bagaimana bung?. apa ambalat mau kau serahkan juga bung? ladang minyak bumi besar lepas pantai bung. persatuan indonesia di obok-obok bung. bak kata joshua suherman. itulah bung. jas merahmu sudah usang. tak dilirik lagi bung. cuma pakaian para veteran yang memang berjuang dalam perang. atau ibu-ibu yang bawa bakul nasi yang dihantui peluru dan ranjau dikaki. apa indonesia ini perlu di Bom seperti hiroshima dan nagasaki biar anak negeri menyatu lagi bung? generasi muda ini sayangnya gampang lupa bung. euforianya cuma sebatas kejadian berlangsung. lambat laun kalau ingatnya ya pas tanggal kejadian saja bung. tau deh bung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun