Akhirnya senja rebah di lanskap semesta
Teduh meruah
Menguarkan silir angin yang kerap kita catat dalam larik puisi manis
Ini senja ke sekian
Bentang langit begitu luas
Mengirim denyar yang tak pernah bosan kita resapi sebagai puisi
Bersama harum hangat dua cangkir kopi
Kita percaya
Senja, dan warna-warna jingga di ufuk sana adalah pengejawantahan begitu banyak doa yang kita langitkan
Sebagai pinta
Sebagai tangga menuju altar bahagia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!