Kawasan Cagar Alam Kersik Luway terletak di Kalimantan Utara, Kabupaten Kutai Barat tepatnya di Tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Melak, Sekolaq Darat dan Damai. Kawasan ini sering dimanfaatkan dalam kegiatan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kegiatan lainnya yang bermanfaat.
Cagar Alam Kersik Luway merupakan kawasan hutan kerangas yang tanahnya berupa kersik(bahasa lokal) atau pasir yang berwarna putih, beberapa tumbuhan yang ada di tempat ini antara lain, tanaman pepohonan medang, way, karet, pelawan dan pelaga serta pasak bumi dan yang paling khas adalah Flora Anggrek Hitam yang dilindungi dan terancam punah.
Kemudian juga terdapat hewan yang mendiami kawasan ini antara lain, babi hutan, warik monyet, rusa, kijang, biawak, rangkong enggang, punai, parkit dan gagak.
Anggrek hitam atau Coelogyne Pandurata biasanya hidup bergerombol membentuk rumput dan pangkalnya memiliki umbi yang bulat telur namun agak pipih, dengan dua helai daun elips tumbuh keatas.
Anggrek hitam tidak selalu hitam, flora ini berbentuk tangkai dengan secara umum terdiri dari 5 sampai 10 kuntum pertangkai, warna bunga didominasi warna hijau kekuningan, pada kelopak dan mahkota. Sedangkan pada pinggiran bunga berwarna hitam dengan kombinasi garis-garis hitam.
Anggrek hitam ini sangat di sakralkan oleh masyarakat Dayak setempat, bila diambil tanpa izin akan dikenakan hukum adat yang berlaku.
Selain Anggrek hitam ada jenis flora anggrek lain seperti, anggrek tebu, merpati dan flora karnivora kantong semar. Anggrek hitam di Cagar Alam Kersik Luway hanya tersisa 45 hektar dari luas kawasan sekitar 5.000 hektar.
Sehingga menjadikan flora Anggrek hitam termasuk flora yang dilindungi karena keberadaannnya terancam punah.
*****
Sigit.