Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dedikasi Mendiang S Tidjab Tuntaskan Karya Terakhirnya

7 Maret 2019   00:09 Diperbarui: 7 Maret 2019   01:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok legenda sang maestro begawan sandiwara radio Stanislaus Tidjab kini tlah tiada, beliau meninggal dunia di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/3/2019) pada pukul 14.50 WIB dan telah dimakamkan pada Sabtu (2/3/2019 di TPU Tapos Depok Jawa Barat.

Tak banyak yang mengeksposnya dan mengetahui bahwa S.Tidjab tlah tiada, sosok beliau mungkin hanya masyrakat di dekade 80 s.d. 90 an saja yang begitu mengenal beliau.

Seperti di ceritakan putri beliau pada media yang memberitakannya, kompas.com

"Bapak meninggal karena kanker rectum," kata Putri.

Menurut Putri, penyakit itu diketahui sejak dua tahun lalu.

Namun sakitnya semakin parah dalam satu tahun terakhir ini.

"Selama ini Bapak bolak-balik ke rumah sakit," lanjut Putri.

Kompas.co.id/haris
Kompas.co.id/haris
Sandiwara radio Asmara di Tengah Bencana merupakan karya terakhir mendiang sebelum ia tutup usia di umur 72 tahun.

Ditambahkan putri lagi, bahwa sang ayah tetap gigih menyelesaikan karya Sandiwara Radionya  Asmara di tengah bencana yang menceritakan tentang sadar bencana dibumbui kisah kejujuran dan asmara.

Kompasiana
Kompasiana
Hasil karya mendiang masih sangat populer melekat, menggaung dan meresap dalam memori masyarakat, seperti saur sepuh, babad tanah leluhur, tutur tinular ataupun misteri gunung merapi, adalah buah karya sang begawan legendaris ini, berkat beliaulah tercipta theatre of mind bagi pendengar karyanya.

Sang begawan, sang maestro, sang legendaris sandiwara radio itu kini tlah tiada, semoga ada penerus penerus yang tetap mengeksiskan sandiwara radio, semoga kepergianmu selamanya tidak menjadi penanda ikut punahnya sandiwara radio, selamat jalan S.Tidjab terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun