Mohon tunggu...
Sita Fajriah
Sita Fajriah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Andai AHY Jadi Presiden

10 Juni 2017   04:20 Diperbarui: 10 Juni 2017   05:03 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga negara Indonesia dan anak muda sebagai penerus masa depan bangsa, tentu boleh jika kita berandai-andai siapa pemimpin Negeri ini. Sejak Indonesia merdeka, Indonesia sudah punya 7 Presiden dan yang sedang menjabat adalah Jokowi. Masing-masing Presiden punya gaya kepemimpinan, mulai dari Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, Megawati, SBY dan Jokowi.

Untuk Presiden Indonesia masa depan, saya berandai-andai bagaimana jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memangku tanggungjawab penting tersebut. Bagaimana nantinya anak muda yang cerdas dan mudah senyum itu memimpin 250 juta lebih rakyat Indonesia.

Jika AHY jadi presiden maka anak muda Indonesia akan merasa mereka mendapatkan kesempatan yang sama dengan tokoh yang telah lebih senior. Faktor umur tidak menjadi syarat mutlak seseorang menjadi pemimpin, tentunya disesuaikan dengan peraturan yang ada.

Dengan latarbelakang AHY sebagai militer, tentu dia sangat cinta dengan Indonesia. Karena sejak dari awal tentara telah ditanamkan rasa rela berkorban demi bangsa, bahkan harus mempertaruhkan nyawanya. Dengan adanya rasa itu, maka kita tidak perlu takut kalau AHY akan menggadaikan negeri ini kepada pihak luar.

Sebagai lulusan salah satu universitas ternama dunia, Harvard, kita juga patut bangga kalau pemimpin kita merupakan sosok yang cerdas. Ditambah lagi AHY merupakan salah satu lulusan terbaik, rasa bangga tentu akan semakin bertambah.

Semangat dan jiwa muda yang dimiliki AHY juga menjadi keuntungan, karena dengan kelebihan itu dia akan lebih inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan, dan tentu saja tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

AHY yang merupakan cucu dan anak dari tokoh besar Indonesia juga menjadikan keuntungan, karena dia sejak dari kecil telah diajarkan tentang bagaimana tentang pengadian yang tulus dan merasakan suara masyarakat dari segala golongan.

Pengalaman sebagai pasukan perdamaian dan bergaul dengan segala macam latarbelakang juga menjadi poin plus karena AHY akan bertindak adil kepada siapapun tanpa membedakan. Dengan sikap adil itu akan timbul rasa nyaman, aman dan persatuan akan semakin terjalin erat.

Ilmu dalam manajemen yang dipelajari AHY juga dapat mempermudah dirinya dalam menjalankan roda organisasi yang efektif dan efisien. AHY juga berpengalaman dalam organisasi baik itu dalam dan luar negeri.

Murah senyum dan dekat dengan masyarakat itu adalah kesan yang kita dapatkan saat pertama kali melihat sosok AHY. Dengan kelebihan itu, kita akan mendapatkan pemimpin yang dekat dan benar-benar paham tentang kebutuhan masyarakat.

Bersih dari korupsi juga jadi poin yang pantas membuat bangga, karena dengan kelebihan itu kita akan mendapatkan pemimpin yang tidak punya kisah kelam dan terpasung pada kasus tertentu, terutama korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun