Mohon tunggu...
SholikulHadi Spd
SholikulHadi Spd Mohon Tunggu... Jurnalis - saya adalah penulis lapas untuk sosial masyarakatan dan pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Surat Menantu buat Mertua

4 Desember 2019   18:28 Diperbarui: 4 Desember 2019   20:38 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita ini punya apa buu.Dua orang podho kerene podho ora nduwene,kita salinmg tahu asal muasal kita masing masih , dan kita di bentangkan jarak komunikasi, sebab bagi saya komunikasi wajah tidak efektif dan tidak efektis, sebab belum apa apa ada praduga  ibu tdak simpatik kepada saya.

Kasus dua tahun kepungkur? itu kan karena ibu baru benar- benar marah dan nggak tahu duduk permasalahan , dan cara berfikir saya, kok cara saya daripada salah dan dipersalahkan terus dan tak ada pembelanya mendingan saya ngayut tuwuh, modalkan integritas dan kepercayaan masyarakat. Seprti Bu Megawati  hebat juga atas peran Bapak Taufiq qiemas.

Maaf-maaf  seburuk apapun keputusan Indah dalam menghendel masalah ini? maaf juga posisi di Tambak room adalah posisi blantik wedhus perantaraan antara Dunia magis dan dunia nyata?, tentu sedapat mungkin ibuk tidak lepas membantu indah secara sepiritual dari magelang -- dan trobosan trobosan  membikin bikin masalah itu hanya menguji pukulan kepada indah sejauh mana daya tahan dan daya saingnya  nanti jika  meninggalnya saya ia dapat masalah serupa itu dia nggak kaget.

Misale djadi  kepala sekolah, nangani kenakalan  anak buah  misalae anak buahe  skandal,  ngapusi , korupsi bagaimana dia mengelak agar tidak keseret- seret masalah.

Maka itu sebenarnya ibuk seharusnya nggak kuawatir dan tinggal membesarkan hatoi indah dan saya , sebab  saya juga bukan wong asmat  yang ngawur awuran begitu saja. Monggo lah sareng sareng di cegah dampak dampak negative dari perceraian saya setelah indah  meninggalkan saya. Sebab semua keputusan itu tidak berdiri sendiri.

Seluruh informai yang masuk di kumpulkan  di klasifikasi dan  di cek  sejauh mana kebenarannya , jangan  asal trabaaas saja dan nggak ngomong ngomong seperti apa yang dilakukan selama ini.

Bahkan dengan kebiasaan kebiasaan saya yang tidak wajar dan pulang sewaktu waktu itupun untuk menghendel rekayasa kasus indah kok buu., sebab bagaimanapun hendel rem ada di tangan ibuk dan bapak mertua sejak Indah njenengan tarik dari saya itu ibarat perahu oleh agar dia nggak kejegur itu caranya bagaimana., biar tidak semua orang serta merta melempar sauh untuk  mendapatkan ikan besar, ikan paus.

Dan tindakan dalam keadaan krisi sepeerrti ini sangat berbahaya kalau di lakukan, teman seiring bisa jadi satru, bahkan bias menjebak indah sebab ia berkumpul dengan  kator actor intelektual, pusat spiritual pergolakan perdukunan, sehingga dia sama sekali tidak netral, kalau tidak di hand rem di netralkan, ntah akibat kebutuhan uang, akibat capek kerja, capek fisik, capek pikiran, capek batin akibat muatan pergaulan di SD Tambakromo yang tidak sehat.

Angin badai dan segala macam ancam,an  ada di sekitarnya ,,, eee malah ia merasa ayang mengancam dan membahayakan itu saya   inna lillaah maaasyaa allah astaghfirullahhal adziimm . tidak sepatutnya kita saling ngudhomono to buunnda..

Dia  semestinya berfikir ulang kembali siapa yang menggendong menuju kesuksesan itu , bukan lantas muara akhirnya dipertukar gulingkan dengan kasus yang sama sekali cemen dan sama sekali nggak lucu . keadaan baru kacau semua, setrees semua, Ibu asih Ya setress.

Ina Edaan hanya gara gara ketut 40 juta, padahal ia sudah jual tanah bagian bapak itu  dua kali, satu kali parohan pak dhe dargo 60 juta dipake modal dagang  ke dua saya catat ibu pakek 55 juta  dipakek munggah kaji, ya nggak ada pengaruhnya dengan kepribadiannya, yo ajeg pancet peeliit wae, nyatane kon ngiklaske 40 juta wae di tagheh terus, sing di under under di undah undat ina  ngih kulo, terus kulo sing kulo  jak omong sopo ? wong mbah nggih tahu kelangan sapi papat, kulo colong nggo nyaut urang Walet 1993.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun