Mohon tunggu...
Shinta Sugiarti
Shinta Sugiarti Mohon Tunggu... Ilmuwan - seseorang yang sedang berproses menjadi manusia

keluarlah dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gesing dengan Sejuta Pesona Alamnya

10 Januari 2020   10:32 Diperbarui: 10 Januari 2020   10:47 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Tegaron yang berada di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang merupakan sebuah desa yang memiliki banyak potensi di bidang pertanian dan wisata alam menjadi tujuan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FPB UKSW).

Kami dibagi dalam beberapa dusun dan kelompok kami ditempatkan di Dusun Gesing. Dusun Gesing merupakan dusun tertinggi di Desa Tegaron, lebih tepatnya di lereng Gunung Kendil. Kegiatan KKN berlangsung selama kurang lebih 30 hari.

Salah satu yang menjadi ciri  khas dari orang gunung adalah masyarakatnya yang ramah dan guyup rukun. Sebuah dusun yang kental dengan unsur budaya leluhur membuat kami mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman yang baru.  

Disuguhi pemandangan yang indah dari ketinggian Gesing memberi kenyamanan tersendiri bagi kami. Dusun Gesing ini terkenal dengan pabrik gula aren asli karena sebagian besar mata pencaharian penduduk Dusun Gesing adalah pencari air nira atau biasa disebut "nderes". Pengambilan air nira dilakukan pagi dan sore hari. Proses pembuatan gula aren diproses secara tradisional yang dimasak dengan menggunakan tungku dan kayu bakar.  

Selain itu, Dusun Gesing juga terkenal sebagai penghasil kopi. Kopi yang ditanam ada dua varietas yaitu kopi Robusta dan Arabika. Dusun Gesing juga mengembangkan produksi kopi bubuk untuk meningkatkan harga jual kopi tersebut dengan brand "Kendil Mukti", kopi bubuk dikemas dengan ukuran 100 gram dan 250 gram. Kemasan kopi bubuk 100 gram dihargai Rp10.000,-, sedangkan ukuran 250 gram dibandrol dengan harga Rp25.000,-.

Gambar 1. Produk Kopi Kendil Mukti. Dokpri.
Gambar 1. Produk Kopi Kendil Mukti. Dokpri.
Dusun Gesing mempunyai sebuah kesenian turun temurun yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar yaitu kesenian reog "Langen Margo Utomo" dan dimainkan oleh warga Dusun Gesing mulai dari  anak- anak, orang muda hingga orang dewasa.  Selain itu, terdapat kegiatan rutin seperti kerja bakti setiap hari Minggu pukul 06.00 dan pengajian bapak-bapak setiap malam Kamis sehabis sholat isak.

Gambar 2. Kegiatan Kerja Bakti Hari Minggu. Dokpri
Gambar 2. Kegiatan Kerja Bakti Hari Minggu. Dokpri
Salah satu permasalahan yang ada di Dusun Gesing adalah sampah plastik yang belum dimanfaatkan secara baik. Melihat banyaknya sampah yang hanya dibuang dan tidak dimaanfaatkan oleh warga dusun Gesing sehingga kami memberikan sosialisasi tentang bagaimana pemanfaatan sampah plastik menjadi barang-barang yang berguna.

Misalnya, sampah gelas air mineral dapat digunakan sebagai tempat tissue pot dan tas, sedangkan kantong plastik dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk bunga yang berwarna-warni.

Hal ini merupakan langkah untuk memanfaatkan sampah plastik sebagai kerajinan sekaligus langkah untuk mengurangi sampah plastik yang ada di dusun Gesing  warga sangat antusias mengikuti sosialisasi pemanfaatan barang bekas ini terutama ibu-ibu dan anak-anak.

Dokpri.
Dokpri.
Gambar 3. Sosialisasi Pemanfaatan Barang Bekas Gambar 4. Kerajinan dari Plastik. Dokpri.
Gambar 3. Sosialisasi Pemanfaatan Barang Bekas Gambar 4. Kerajinan dari Plastik. Dokpri.
Selain itu, lahan pekarangan rumah juga dapat dimanfaatkan sebagai kebun sayuran mini dengan masih memanfaatkan sampah plastik untuk menanam sayur-sayuran dengan teknik hidroponik. Warga dapat menaman dengan menggunakan botol bekas air meniral. Teknik ini efektif digunakan karena membantu mengurangi sampah plastik dan hemat air karena sudah mengunakan irigasi tetes untuk penyiraman tanamannya.

Selain sosialisasi, tambahan bimbingan belajar kepada anak sekolah dari TK, SD dan SMP dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu yakni hari Senin, Rabu dan Jumat. Selain bimbingan belajar, kami juga memberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan sampah yaitu dengan menggunakan sampah plastik sebagai media menanam sayuran secara hidroponik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun