Mohon tunggu...
Shinta Nur Kholila
Shinta Nur Kholila Mohon Tunggu... -

Mahasiswi BIASA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stop! Anggap Remeh Guru TK

20 November 2017   23:24 Diperbarui: 20 November 2017   23:29 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seringkali profesi sebagai guru TK dipandang sebelah mata oleh masyarakat sekitar, kebanyakan mereka berpikiran "ah guru TK, mungkin cuma nyanyi-nyanyi, ngurusin anak kecil, duh". Seringkali saya mendengarkan ocehan seperti itu, bahkan teman saya pun berkata sebaliknya yang terkadang membuat hati saya kesal. Orang-orang awam menganggap profesi ini sebagai profesi kelas dua. Dimana tak perlu memiliki intelektual tinggi yang penting sabar meladeni dan mengurusi anak-anak TK.

Hal ini lah yang membuat profesi guru TK semakin direndahkan atau diremehkan oleh orang-orang yang tidak paham bagaimana  pendidikan anak usia dini begitu penting untuk masa depannya.

Sebagai calon guru TK, pikiran pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah "ada apa dengan guru TK? Kok sampai-sampai banyak yang meremehkan profesi ini? Apa salahnya menjadi guru TK sampai-sampai digolongkan sebagai profesi kelas dua".

Pendidikan di TK sangat penting untuk pondasi bagi anak-anak untuk menjadi calon pemimpin masa depan Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi serta karakter yang kuat.

Sebagai guru TK ada beberapa keahlian yang orang awam tidak mengerti, yaitu :

Pertama, kemampuan berpikir dan kecerdasan (intelektual-red). Sebagai guru kita harus merancang pembelajaran untuk dasar kemampuan seorang manusia di dalam kehidupan awal anak. Guru TK adalah orangtua ke-2 bagi anak disekolah, guru harus berhati-hati ketika menanamkan pengetahuan dasar kepada anak serta kita harus memberikan contoh yang mudah diterapkan oleh anak.

Kedua, multi-tasking atau tugas ganda adalah istilah teknologi informasi yang mengacu pada sebuah metode di mana banyak pekerjaan yang mana jika seorang guru harus mengerjakan rancangan kegiatan harian sembari memastikan peserta didik mendapat basic skill dilingkungan yang aman. Tentu bukan pekerjaan yang mudah kan?

Ketiga, secara filosofis guru TK sangat idealis. Kami yang menanamkan benih pemikiran-pemikiran dasar kepada peserta didik. Secara tidak langsung kami ajarkan kepada mereka dan menerapkan tauladan yang baik.

Kualitas guru TK dalam pengaruh kelas pendidikan anak usia dini mempengaruhi penghasilan mereka saat dewasa nanti. Para peneliti menyatakan bahwa efek dalam kognitif akan berkurang (dalam tes akademik), tapi untuk yang non akademik akan tetap bertahan sampai dewasa nanti. Hal ini tergantung dengan kualitas guru dan kelas yang baik.

Seorang guru TK adalah sosok pendidik kedua setelah orang tua. Lewat tangannya kita belajar berbagai ilmu dasar dalam kehidupan. Berhitung, membaca, mengenal angka, warna dan bentuk. Darinya kita mengenal sosok "guru' selain Ibu. Darinya kita belajar kesabaran dan kelembutan. Darinya pertama kali kita mengenal konsep "guru dan sekolah" yang terbentuk didalam kepala mungil kita..

So, stop menganggap remeh guru TK ya! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun