Mohon tunggu...
Shiloh Lumaris
Shiloh Lumaris Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Atlet renang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Suara Menggelitik di Bukit Pinggan Kintamani

18 Juli 2017   07:37 Diperbarui: 18 Juli 2017   07:50 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan indah matahari terbit di Bukit Pinggan Kintamani, Bali ketika ada sedikit kabut. Foto courtesy : Balidirection.com

Hari masih gelap ketika tiba di bukit Pinggan kintamani Bali,  sudah ada dua orang di atas bukit yang siap dengan kamera dan tripodnya. Bukit pinggan adalah tempat yang terkenal di Bali untuk melihat matahari terbit di atas Kintamani. Pemandangan saat matahari terbit di situ terkenal  sangat indah. Jauh di bawah terlihat lembah yang damai, menjorok ke arah timur di selimuti kabut tipis. Terlihat sinar matahari di ufuk timur berwarna kuning kemerahan  menerobos gunung abang, gunung di Agung dan jauh disana gunung Rinjani. Sedangkan gunung batur  tampak begitu jelas di depan mata seperti sepelemparan batu.

Banyak foto yang begitu dramatis yang beredar di internet  karena kabut yang menyelimuti lembah Kintamani yang begitu indah  dengan sinar matahari yang menerobos masuk ke lembah diabadikan dari bukit Pinggan dengan begitu indah. Bukit pinggan sebenarnya adalah bagian dari kaldera gunung Batur kuno yang dulu pernah meletus di jaman purba. Gunung batur yang sekarang, dikelilingi bukit bukit yang dulunya merupakan gunung batur kuno.

Ditengah pagi yang gelap dan dingin  di atas bukit pinggan itu tiba tiba terdengar seperti suara berderit dikuti suara berdentang keras. Tidak tahu itu suara apa karena hari masih gelap tapi suara itu terdengar sangat keras di bawah sana. Sementara itu mulai banyak orang berdatangan di atas bukit. Ada sekelompok orang datang  untuk mengambil foto pre wedding, yang pertama datang berasal dari Malaysia kedua mempelai memakai pakaian pengantin gaya internasional. Ada juga sekelompok lain  yang akan mengambil foto pre wedding juga, mereka berpakaian adat  Bali. Mereka harus rela menunggu di bawah karena di atas tempatnya masih di pakai untuk foto.

Apa sih tempat yang selalu di pakai untuk mengambil foto pre wedding di bukit pinggan itu ? Ternyata mereka foto di dekat sebatang pohon dengan pengambilan gambar menentang sinar matahari yang baru saja terbit dengan berbagai pose dan gaya . Pohon inilah yang kemudian dinamakan dinamakan pohon cinta. Ketika mengamati mereka berpose dan bergaya  itu terdengar lagi suara yang berderit dan berdentang keras kali ini suaranya terus menerus bersahutan.

Penulis di atas bukit Pinggan, Tidak ada kabut, sinar matahari terhalang oleh awan dan ternyata pemandangannya tidak spektakuler. Foto : Dokumen pribadi.
Penulis di atas bukit Pinggan, Tidak ada kabut, sinar matahari terhalang oleh awan dan ternyata pemandangannya tidak spektakuler. Foto : Dokumen pribadi.
Di atas bukit pinggan sudah mulai terang dan pemandangan tampak lebih jelas, lembah yang tadi tidak terlihat sudah mulai tampak jelas dan lampu lampu mulai redup. Entah mengapa kabut yang biasanya berarakan menyelimuti lembah kintamani tidak hadir pagi itu sehingga pemandangan di lembah kintamani terasa biasa saja dan tidak sedramatis foto foto yang banyak beredar di internet.

Tiba tiba  terdengar lagi suara berderit dan berdentang keras dan berkepanjangan,  dengan mata telanjang tetap tidak bisa terlihat juga dari mana sumber suara itu ? Baru dengan tele di kamera terlihat tampak jelas ada dua titik, yang satu berwarna hijau  dan satu lagi berwarna kuning keduanya tampak sibuk bergerak gerak sambil memencarkan suara berderit dan berdentang.

Semakin siang semakin jelas ternyata itu bukan container yang sedang lewat atau kegiatan bongkar muat, karena tidak ada kawasan industri atau pelabuhan di bawah sana, Ternyata  itu mesin excavators yang sedang mengerus bukit dan menambang pasir, merobek lembah kintamani  yang begitu indah  hijau dan kebiruan  itu.  Rupanya mereka melakukannya sepanjang hari sampai pagi butapun terdengar suara suara kegiatan mereka dari atas bukit Pinggan.

Lembah Kintamani di bukit Pinggan dilihat dari tele kamera. Terlihat escavators yang sedang menggerus bukit, menambang pasir dan merobek lembah kintamani yg indah itu ( lingkaran putih ). Foto : dokumen pribadi.
Lembah Kintamani di bukit Pinggan dilihat dari tele kamera. Terlihat escavators yang sedang menggerus bukit, menambang pasir dan merobek lembah kintamani yg indah itu ( lingkaran putih ). Foto : dokumen pribadi.
Kami turun bukit dengan galau, pertama karena kabut tidak datang hari itu dan kedua karena sedih melihat lembah yang hijau dan indah itu disobek oleh mesin mesin penambang pasir. Tiba tiba ada tukang parkir dadakan  minta biaya parkir permobil Rp 25000, sambil bertanya  " ini tadi ambil photo pengantin nggak ?  ", Wah jangan jangan yang pre wedding di situ biaya parkir lebih  mahal....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun