Mohon tunggu...
Sheryl PutriAnggoro
Sheryl PutriAnggoro Mohon Tunggu... Jurnalis - sheryl putri anggoro

hai, aku Sheryl

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19 Membawa Keuntungan, Bisakah?

31 Maret 2020   16:52 Diperbarui: 31 Maret 2020   17:08 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhir-akhir ini, dunia digemparkan dengan adanya wabah penyakit baru yang sifatnya 'global'. Seluruh negara dibuat pusing oleh datangnya virus ini, berawal dari hanya satu negara yang terinfeksi dan berakhir dengan semakin banyaknya negara yang terinfeksi. Namun sebenarnya, virus apakah itu yang berhasil membuat seluruh dunia gencar ?

Virus ini dikenal dengan sebutan ' COVID-19 '. Virus ini menyerang sistem pernapasan, seperti flu hingga yang paling parah adalah pneumonia. Gejala seseorang terinfeksi virus ini adalah bisa dilihat dari suhu tubuhnya yang diatas 38 derajat celcius, batuk, pilek dan sesak napas. 

Gejala virus ini baru akan muncul sekitar 2 - 14 hari setelah terpaparnya virus Corona ini. Alangkah lebih baik jika kita semua berjaga-jaga agar tidak tertular oleh virus ini. 

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara : mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, menggunakan masker bila sakit dan menghindari melakukan kontak fisik dengan orang lain.

Kita semua tentu bisa merasakan dampak akibat virus COVID-19 ini. Dampak yang dirasakan tentunya bersifat negatif karena merugikan banyak orang dari berbagai pihak. 

Beberapa dampak yang dirasakan dari adanya virus COVID-19 ini adalah diantaranya: perekonomian menjadi menurun, memakan banyak korban jiwa pastinya karena sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini, munculnya banyak berita hoax mengenai virus corona ini, masyarakat tentunya menjadi sangat panik sehingga munculnya ' panic buying '. 

Masyarakat menjadi sangat individualis, mereka sama sekali tidak memikirkan bahwa orang lain juga membutuhkan barang-barang kebutuhan pokok. Pelaku penimbunan masker juga muncul dan harga masker serta hand-sanitizer semakin melonjak.

Tentu kita semua pasti melakukan ini untuk mencegah penularan dari virus ini, namun jika kita melakukannya terlalu berlebihan pada akhirnya juga tidak baik. Kita seharusnya melakukan pencegahan dengan sewajarnya saja tidak perlu berlebihan. 

Dampak lain dari adanya virus ini adalah diberlakukannya ' social distancing '. Apa itu social distancing ? jadi social distancing adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan virus ( menjaga jarak ).

Pemerintah juga menghimbau agar seluruh masyarakat untuk diam di rumah saja. Melakukan aktivitas di rumah, seperti : sekolah dan belajar dari rumah. Bagi saya seorang pelajar, jujur memang menyenangkan bisa belajar dari rumah. 

Namun, lama - kelamaan saya juga merasakan bahwa belajar di sekolah lebih menyenangkan dibandingkan dengan belajar di rumah seorang diri karena jika di sekolah belajarnya bersama dengan teman-teman lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun