Mohon tunggu...
Inas Shaby
Inas Shaby Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dear, Abang

3 September 2017   12:40 Diperbarui: 3 September 2017   12:59 25133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear, Abang, yang masih ada dalam genggaman Tuhan.

Barangkali surat ini datang terlalu pagi, karena toh wujud Abang pun belum nyata hadir buatku. Semua dari kita sudah ditakdirkan berjodoh dengan siapa. Bisa jadi, jodohku Abang. Bisa jadi, jodohku kematian.

Mari anggap Abanglah jodohku. Bang, ini ungkapan kasih dan rasa cintaku untuk Abang, karena Allah.

Abang, apakah berlebihan jika aku kelak meminta Abang untuk tidak menikah lagi? Memang, Bang, aku bukan perempuan sempurna. Aku rasa, Abang juga tak sempurna. Tak ada yang sempurna, kan? Dan jika terus mencari yang sempurna, maka sampai mati, kita justru berlelah-lelah mencari tapi lupa memperbaiki diri menjadi sosok sempurna.

Jika aku nanti mendapatimu sebagai lelaki, suami, atau bapak yang tak sempurna, maka bagiku itu ujian. Kata Ayahku, itu ujian. Sama saja, jika nanti kau temui aku sebagai perempuan yang tak sempurna, maka Bang, itu ujian untukmu. Allah menguji setiap hamba-Nya, Bang. Yang lulus masuk Surga, yang gagal masuk Neraka. Yang setengah-setengah maka bakal menjalani masa di Neraka, lalu masuk Surga.

Tapi Bang, jika pun, Abang berpikir tentang poligami, maka, berkenankah Abang setidaknya membaca ini dulu?

Tak ada larangan berpoligami, Bang. Poligami meluas sejak dulu, Bang. Arab Jahiliah, bangsa Ibrani dan Sicilia juga, yang kemudian melahirkan sebagian besar bangsa Rusia, Polandia, serta sebagian besar penduduk Jerman, Swiss, Belgia, Belanda, hingga Inggris. Intinya, poligami dikenal oleh penduduk dunia. Memang kita dapat berkata (kenyataannya pun menunjukkan) bahwa poligami lebih subur di Timur daripada di Barat, walaupun pelacuran lebih merajalela di Barat ketimbang Timur.

Mari Bang, kita bicara ayat, karena kita punya petunjuk bernama Al-Qur'an. 

Ditulis di An-Nisa ayat 3, Bang. "Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana) kamu menikahinya, maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim."

Dalam ayat ini terang-benderang diterangkan bahwa Abang dibolehkan menikah dengan dua, tiga, atau empat perempuan, tapi dengan syarat yang menurut ahli tafsir: berat sekali, yaitu mesti berlaku adil. Adil terhadap nafkahnya, terhadap gilirannya. Tetapi kalau Abang tidak sanggup berlaku adil, maka nikahilah seorang saja.

Dear Abang,
Barangkali, apakah Abang pikir Abang bisa berlaku adil? Abang yakin? Tahukah Abang, pada surat An-Nisaa ayat 129, Allah berfirman lagi, "Dan kamu sekali-sekali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (kamu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu condong (kepada yang kamu cintai) sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun