Mohon tunggu...
Senorita Andria Septy
Senorita Andria Septy Mohon Tunggu... -

Sanguine-melancholia, Mujer la soñadora (Wanita Pemimpi), Penikmat serta Pengagum Espanola dan Amerika Latin. Kunjungi juga blog saya di : www.seventhautumn.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pantau dari Seberang

12 April 2017   19:30 Diperbarui: 13 April 2017   05:30 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto dari www.pixabay.com

Telah kau gembok semua jejaring sosialmu. Facebook, twitter, path dan instagram. Semuanya terkunci!  Aku sangat tahu apa yang kau lakukan. Agar tak ada seorang pun yang bisa mengintip segala kegiatanmu di sosmed kan?

Sebelumnya, kamu sudah menghapus pertemananku di berbagai sosial media. 

 Ada apa? Oke, tidak perlu kau jawab. Aku tahu, kau pasti akan berkata sinis,"Kamu sendiri sudah dewasa, dan bisa berpikir lebih leluasa."

Baiklah... aku akan berpura-pura tahu. Meskipun dari lubuk hati terdalam aku begitu memberontak. Sabar itu indah. berulang kali kuucapkan kalimat ajaib itu.

Hampir setahun, kuintai seluruh sosial mediamu. Memantau keadaanmu yang sekarang berada di kota pesisir timur tengah pulau sumatera. Oke. Begini, barangkali lewat telepati anehmu itu, kau tahu aku mengintaimu dalam diam. Atau bisa jadi, gara-gara kekuatan pikiran, kamu bisa melintasi batas dan waktu.

Ada hal kuat yang membuatku menyimpulkan sesuatu. Kau menutup aib sendiri yang terlanjur menjadi orang besar. Maksudku, bukan meledek bentuk tubuhmu, tetapi profesimu yang membuatmu menjadi setinggi langit. 

Songong sekali.

Ini bukan curhat. Maaf, aku tidak senorak mantan pujaan hatimu yang gila foto itu. Memposting kegiatan setiap satu jam sekali dan termehek-mehek, jikalau sedang bertengkar denganmu. Hanyalah seorang wanita yang kelewat egois dengan sikap sok merasa paling istimewa. Padahal siapa sih dia? Seorang cewek munafik yang tak rela melepaskan kekasihnya. Dan tak mau juga melepaskanmu yang statusnya adalah MANTAN.

Empat kata untuk dia dan kamu, AMIT-AMIT JABANG BAYI.

Tenanglah, aku bukan cewek pemarah seperti dia. Aku ya aku, pemantaumu dari jauh. Namun, kini kau menjadi tertutup dalam hal segala-galanya. Baik sikap, tingkah laku dan aktivitas harianmu di fesbuk. Kamu sudah terlanjur "menendang" akunku. Yeah... selepas pertengkaran itu. 

Sudah kubilang, aku tidak seperti mantan kekasihmu, yang akan bersedih hati, karena mendapat perlakuan tak mengenakkan darimu. Aku orang yang kuat dan mandiri. Dan ini bukan berita yang bohong banget. Namun, realita kehidupan.  Jadi terima saja, apa yang harus kamu terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun