Mohon tunggu...
Setiawan Widiyoko
Setiawan Widiyoko Mohon Tunggu... Lainnya - Pemasaran dan Humas Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Memiliki mimpi, bekerja untuk keabadian. Blog :http://setiawanopinion.blogspot.com. http://grobogankuu.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permohonan Maaf Kepada Persijap

6 Mei 2013   19:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:00 4357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367842503727258479

Menindaklanjuti pemberitaan di http://regional.kompasiana.com/2013/05/06/bentrok-suporter-psis-6-tewas-553227.html yang di up load penulis pada hari senin, 6 mei 2013 pukul 02.02 WIB di kompasiana.com yang saat ini sudah di baca kurang lebih 56.001 pembaca bahkan akan semakin banyak lagi dengan 53 komentar. Ada beberapa tulisan penulis yang perlu di Klarifikasi yaitu bahwa kejadian Bentrok antara PSIS dan warga desa Godong tidak ada campur tangan dengan suporter Jepara. Bentrok tersebut murni antara warga Godong, klampok, Bugel dll degan suporter PSIS.

[caption id="attachment_259375" align="aligncenter" width="619" caption="Cetak kuning : statemen yang di Klarifiaksi"][/caption]

Tidak mengurangi rasa hormat ijinkan saya meminta maaf kepada

1.1. General Manager Persijap Jepara Muhammad Said Basalamah

2.2. Pengelola Acoun Facebook “Jepara hari ini “ dan pengikutnya

3.3. Seluruh masyarakat Jepara

4.4. Serta para kompasianer yang telah membaca tulisan penulis.

Perlu diketahuibahwa sejak insiden tersebut terjadi pada hari senin 5/5/13 sekitar pukul 18.30 WIB suporter PSIS berlarian hingga masuk ke desa penulis. Setelah saat itu penulis memantau segala perkembangan sedetik, semenit, sejam, bahkan sampai berita ini ditulis kembali. Penulis berharap bahwa persepak bolaan yang ada di jawa tengah seyogyanya mengedepankan profisionalisme, sportif, silaturahim, persaudaraan serta dalam rangka menghidupkan persepakbolaan yang ada didaerah. Kejadian bentrok PSIS dengan warga Godong seharusnya menjadi percontohan untuk persebakbolaan di Indonesia akan manajemen yang lebih baik, termasuk pengelola suporter pengikut pelu dibekali ilmu pengetahuan, attitude, etika, mengedapankan Norma, menjalankan Hukum sebagai aturan untuk hidup lebih baik dimasyarakat, sehingga tidak adalagi yang namanya bentrok antar suporter.

Proses Evakuasi saat ini sudah berjalan lancar, dengan bantuan dari POLDA Jateng, Polres Demak, Polres Kudus, BRIMOB, TNI dari kesatuan 410 Alugoro Blora, 400 Benteng Raider. Mereka memfasilitasi untuk melakukan mediasi antara warga Godong dengan PSIS. Kami ikut bersyukur atas kesuksesan dalam mediasi. Kami menginkan untuk hidup damai tanpa adanya permusuhan, perlawanan dalam sebuah pertandingan olah raga berlaku hanya dilapangan saja, setelah keluar dari lapangan maka semua harus berlapang dada untuk menerima konsekuansi hasil yang diperoleh dalam pertandingan tersebut.

Penulis juga menyarankan bahwa pasca mediasi tidak ada yang namanya kegiatan Sweping baik di Grobogan maupun di Semarang, Plat “ K “ ( Karisidenan Pati meliputi Grobogan, Blora, pati, Jepara, Kudus dan Rembang ) plat “H “ ( Semarang ). Semua adalah saudara, Bhinneka tunggal Ika ( meskipun berbeda tetapi tetap satu jua ) kita ini bangsa yang beradap bukan bangsa yang biadab.

Sekali lagi penulis memohon maaf kepada publik atas tulisan yang tidak sesuai dengan fakta. Tidak ada niatan sama sekali untuk mengadu domba antar suporter namun penulis berharap kedamaian, saling sayang menyanyangi, selamat menyelamatkan, saling kasih mengasihi.

Email : setiawan.wd@gmail.com

Salam

Setiawan Widiyoko, ST, SH

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun