Mohon tunggu...
aji(bahroji) setiakarya
aji(bahroji) setiakarya Mohon Tunggu... Freelancer - Founder Lumbung Kreatif, Bekerja di SultanComm

aku seorang penulis lepas, yang sedang belajar menjadi usahawan. Sedang berpetualang untuk mencari kawan. Tabik! aji setiakarya 081213739221

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Power Bank Pengemudi Grab Tuna Rungu

2 Juni 2019   01:54 Diperbarui: 2 Juni 2019   02:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya adalah penyuka video-video halaman Born Different. Selain dapat memompa semangat, juga bisa mengobati jika sedang diterjang rasa  was-was yang berlebihan. Selepas nonton itu biasanya muncul perasaan syukur dan mau berbuat yang terbaik keesokan harinya. Saya seringkali ingin berkenalan dengan orang-orang terdokumentasi di video itu dan melambaikan tangan sebagai tanda hormat dan takjub.

Tuhan, Allah SWT rupanya mendengar keinginan saya.  Selepas wawancara dengan narasumber untuk kebutuhan tulisan feature, Pada Kamis (29/5) di Puspemkot Tangerang, saya beragenda dengan kawan akrab di Cilandak Town Square (Citos). 

Rencananya kami akan berbuka puasa bersama karena lama tak jumpa.  Saat dalam perjalanan, tampak macet tak terukur. Maka saya putuskan untuk memesan  Grab Bike guna memotong waktu yang panjang. Saya tidak ingin terlambat dan  secara kebetulan tempat buka bersama kami geser ke Blok M Plaza.  

Persis Di depan Grand Western Hotel saya pesan lewat aplikasi online Grab Bike arah Blok M Plaza. Tak butuh waktu lama, driver mengambil pesanan saya. Dia mengirimi saya pesan via aplikasi grab chat untuk menunggu. Saya jawab dengan keberadaan saya yang berdiri persis di depan mesjid Jasa Marga Tangerang. 

Driver yang saya ketahui bernama Alverdi Kushartomo itu mengiyakan dan hapal lokasi saya. Hampir 15 menit  saya berdiri, Alver, sapaan akrabnya belum juga datang. Saya putuskan untuk menelpon. Sekali tak diangkat. Saya putuskan lagi untuk telpon, hingga tiga kali tak kunjung diangkat. Dalam hidungan detik sebuah pesan masuk, "Saya driver dengan penderita tuna rungu, mohon tunggu," balas chat itu.

Saya agak terhentak. Saya belum pernah membaca cerita tentang Ojek Online penderita tuna runga. Kalau cerita percintaan diantara penumpang dan pengojek sudah biasa. Atau drivernya cewek cantik dan semok juga pernah saya dengar, bahkan saya pernah mengalaminya sendiri. Ini tuna rungu. Hemhmm...

Saya putuskan untuk menunggu. Dan tak lama datang, berbarengan suara adzan magrib tiba. Saya pikir dia sudah tua dan kumel. Ternyata dugaan saya salah.  

Alverdi masih muda, performance tampan, dengan motor Yamaha Vixion yang sudah di modif. Saya berbicara dengannya. Ternyata dia juga tuna wicara. Jadilah kami berbicara dengan bahasa isyarat. Cuma saya sulit memahaminya.  Untung dia punya inisiatif; menggunakan layar hp saya untuk menulis pembicaraan dia.   Kami menggunakan layar handphone saya untuk berkomunikasi.

Dia mengajak saya untuk berbuka dan sholat dulu. Sebagai muslim, saya berbahagia dan menuruti keinginannya. Sambil bincang santai pake hpku, tak terlihat suasana sedih atau inferior. Alverdi sangat periang dan terlihat tulus menjalani hidupnya. Ia bercerita telah memiliki istri cantik dan dua anak yang lucu. Sayang ditempat  kerjanya ia kena PHK dan memutuskan untuk menjadi driver grab. Ia menggunakan hanphone sebagai senjata untuk berkomunikasi.

Saya seperti melihat Born Different yang sering muncul di account facebook saya. Saya selalu kagum menyaksikan orang-orang yang serba kekurangan namun ia gigih menjalani hidupnya. Saya mendapatkan banyak pelajaran hari itu.    Selepas kami berbincang santai, kami melaksanan Sholat magrib. Usai sholat magrib saya lihat ia membawa Power Bank.  

Saya meminjamnya untuk ngecharge hanpdhone yang sudah lemah. Sepanjang 30 menit  perjalanan, tampak ia ingin bercerita banyak dengan saya. Ia sering menggerakan tangan kirinya sebagai bahasa isyarat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun