Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ambigu

29 Maret 2017   22:49 Diperbarui: 30 Maret 2017   07:00 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh: dessin noir et blanc

Di kanvas malam engkau menebah gelisah

Seakan kota  di tubuhmu ambruk petaka

Runtuh sekejap alam pikirmu diruas sederhana

Lalu kau mainkan api dibalik derau hujan telah lesap

Adalah aku yang sendu menyeduh teguk kopi leluhur

Dengan melihat kotamu semakin membiru

Oleh ulah mulutmu yang tak sekekompangan

Hingga aminmu telah lupa dengan sejuta doamu

Coretan bibirmu yang menempel  dideretan bangku tua

Tak akan pamit sebab tingkahmu laksana petir yang penurut

Bermuka sana dan sini menjadi  gugusan pulau tak berpenghuni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun