Mohon tunggu...
Chaira Andhia Putri
Chaira Andhia Putri Mohon Tunggu... lainnya -

Kadang kusangka mimpiku sederhana. Hidup sederhana, dengan pria sederhana, bersama anak-anak kami dan meniti jalan ke surga. Tapi ternyata, mimpi itu tak sesederhana yang kukira.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kerokan

10 Agustus 2012   23:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:57 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai hari ini saya masih belum bisa mengerik dengan baik dan benar. Ng.. mengerik?! Kok aneh ya?! :D

Baiklah, kita ganti dengan bahasa yang lebih universal, bahasa internasional. What is the meaning of mengerik? Mengerik is KEROKAN. Heheu. Yes, sodara-sodara, kerokan! You know tho? Modal koin dan balsem atau minyak kayu putih (yang mau pake minyak tanah terus dibakar juga boleh).

Seandainya punggung adalah kanvas, maka sesungguhnya saya telah membuat sebuah lukisan super abstrak --- kalau nggak mau dibilang kacau balau bin acak adut. Misalnya dipunggung sebelah kiri bisa dapat tiga baris kerokan, maka disebelah kanan bisa jadi lebih, atau malah kurang. Tingkat kemiringannya pun bervariasi. Baris pertama nyaris rata, datar. Baris kedua mulai miring sedikit, 20 derajat mungkin. Nanti baris ketiga dan seterusnya bisa super curam, menjelang tegak lurus. Hahaha.. saya memang tidak berbakat dalam bidang kerok-mengerok, kecuali mengerok kesabaran seseorang. Saya bisa mengeroknya sampai habis. :P

Lalu, apakah gerangan yang membuat saya membahas perihal KEROKAN sepagi ini? Entahlah. Tiba-tiba saja ingin menuliskannya selepas mengukir karya abstrak saya dipunggung seseorang. Tujuan saya menuliskannya? Entah juga.

Ih, iya juga ya. Ngapain sih saya nulis beginian?! -___-

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun