Mohon tunggu...
Dwi Septiawati
Dwi Septiawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaukus Perempuan Politik Indonesia sebagai Etalase Kebhinekaan Indonesia

28 April 2017   16:57 Diperbarui: 28 April 2017   17:08 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA: Kaukus Perempuan Politik Indonesia merupakan pelopor gerakan perempuan politik yang memiliki relevansi kuat  dengan akar historis perjuangan perempuan di Indonesia yang  telah diawali jauh sebelum kemerdekaan. Jauh sebelum kita dapat menyebut diri sebagai negara bangsa. Adanya figur sejarah seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, Dewi Sartika, Nyi Ageng Serang, Ratu Kalinyamat, Christina Martha Tiahahu dan tokoh  perempuan pejuang lainnya menjadi bukti yg tak terbantahkan bahwa perempuan Indonesia memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka berjuang bukan semata utk hak-hak pribadi tapi utk hak2 warga negara, hak bangsa secara keseluruhan

Pelantikan DPP Kaukus Perempuan Politik Indonesia pada 1 Februari 2017, sebagai perkumpulan perempuan lintas parpol diharapkan menjadi momentum yang menghadirkan keteduhan, ketenangan, dan suasana politik yang kondusif  pada dinamika kehidupan demokrasi yang kian tercemar.  KPPI mengakui bahwa kebhinekaan dan keberagaman merupakan takdir bangsa Indonesia yang tak mungkin dielakkan.  

Adalah tugas KPPI  menjadi unsur perekat dan pemersatu dengan mengedepankan prinsip toleransi, moderasi, persaudaraan, dan musyawarah. Bagi KPPI menerima kebhinekaan dan keberagaman berarti siap menghormati perbedaan, siap mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak dan persepsi, tidak memandang curiga, tidak memarginalkan suatu kelompok dengan tuduhan tertentu, tidak memiliki agenda tersembunyi,  serta siap bekerjasama membangun negeri dengan mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan.

Menerima kebhinekaan dan keberagaman berarti juga bisa menerima cara orang lain/kelompok lain dalam mengekspresikan cinta & bela tanah air, sepanjang sesusai dengan koridor hukum positif yg berlaku.  Menerima kebhinekaan  juga berarti  tidak melakukan klaim pribadi atau kelompok sebagai pihak yang paling Pancasila, paling NKRI, paling merah putih, paling berhak mewarisi bumi pertiwi.  Sebab, kita harus membangun  rasa saling percaya dan saling respek, bahwa setiap elemen bangsa  ini, siapa pun dia,  dari kelompok mana pun, memiliki andil dan kontribusi dengan caranya masing-masing guna menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika sebagai empat konsensus dasar yang menjadikan republik ini tetap gagah berdiri menatap matahari, menyongsong masa depan.

Rapat kerja DPP KPPI menggariskan arah kebijakan KPPI 5 tahun ke depan, dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur.

KPPI ingin memastikan 100%  kota/kabupaten di Indonesia memiliki keterwakilan perempuan di legislatif. KPPI juga  mendorong isu 30% caleg perempuan pada nomor urut 1 di 30% dapil basis massa parpol, sistem fully zipper dan  perketat seleksi persyaratan caleg  sebagai  isu yang harus masuk dalam RUU Penyelenggaraan Pemilu yang sedang digarap Pansus DPR RI.

Dalam bidang organisasi, KPPI menargetkan terpenuhinya 100% pembentukan DPD KPPI tingkat provinsi dan  minimal 50% DPC  KPPI Kota/Kabupaten di setiap provinsi di seluruh Indonesia.

Sebagai organisasi yang concern  pada penyiapan SDM perempuan politik yang handal dan berkarakter,  guna mengisi ruang publik di legislatif atau eksekutif, KPPI antara lain merencanakan program Diklat Kepemimpinan Politik Perempuan yang berbasis kepeloporan perempuan mulai dari tingkat desa. Setidaknya 10.000 perempuan pelopor pembangunan menjadi anggota badan musyawarah di tingkat desa.

Saya percaya bahwa  hadirnya perempuan politik yang handal dan berkarakter akan memberi perubahan yang signifikan bagi kehidupan demokratis yang jujur, adil, dan bermartabat. KPPI harus menjadi inisiator gerakan perempuan politik di kawasan Asia Tenggara dengan membentuk kaukus perempuan politik ASEAN.

Kami memiliki impian dan imajinasi indah tentang Indonesia, tanah Zamrud Katulistiwa yang lautannya adalah kolam susu, dimana ikan dan udang datang menghampiri, tongkat, kayu, dan batu pun jadi tanaman. Impian indah tentang kehidupan politik yg bermartabat, yang memberi ruang bagi pemuliaan perempuan sebagai Ibu generasi; memberi ruang bagi keluarga sebagai penyemai peradaban, memberi ruang bagi setiap kelompok utk mengekpresikan dirinya dengan tetap sadar dan tahu diri serta bertanggungjawab.

Kami percaya, impian itu akan menjadi nyata, The dreams come true, jika kita memiliki kekuatan. Kekuatan jiwa, kekuatan tekad, kekuatan hati yg dipenuhi oleh kecintaan pada bangsa dan negara. Ini terdengar seperti jargon dan bahasa berbunga-bunga. Tetapi, saya percaya dg kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, yang mengusung nilai Kemanusiaan Yang adil dan Beradab, berdiri di atas Persatuan Indonesia, dengan berlandaskan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan,  serta keinginan mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita bisa, rakyat Indonesia bisa menjadi bangsa besar dan kuat di tengah pergaulan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun