Mohon tunggu...
senandung ilalang
senandung ilalang Mohon Tunggu... -

saya.....ingin menulis untuk ringankan hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Lirih

3 Mei 2013   17:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harusnya aku bisa diam dan berfikir…..beranjak dari setapak rasa yang bias

Harusnya aku bisa membaca bahwa aku memang disingkirkan

Aku sedang menghitung diri, seberapa pantas dan layaknya aku dihatinya

Aku terluka oleh rasa yang kupelihara sendiri

Aku selalu ada untuk meyanggahnya…..

Sedia membopong rapuh kepak sayapnya

Menyeka peluh dan air matanya

Diposisikan dimanapun aku rela….meski pahit dan getir

Aku tahu langkah ini mulai perih….sakit dan menangis

Tapi semua itu tidak mampu menghentikanku

Sebab rasa yang kupelihara terlalu besar

Sampai pagar dosa mampu aku lewati

Namun yang membuatku sesak adalah aku menyadari ia ingin menyingkirkanku

Dari hatifikiran dan hari harinya…..

Semakin dalam rasaku semakin jauh ia meninggalkanku

Semakin sakit aku disini…..

Saat melihat fotonya bersama dengan…….sebagai wallpaper ponselnya

Jum’at 3 mei 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun