Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(WPC 13) Perempuan dan Bunga

17 Juli 2012   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di grup Kampret aku bisa mencuri ilmu dari obrolan para sahabat Kampretos yang rata-rata sangat menguasi ilmu photografi yang baik. Meski jujur, kadang terseok-seok mengikuti obrolan mereka karena ketidak tahuanku tentang ilmu yang satu ini dan juga karena prasarana yang tidak aku punya. Mereka berbekal "senjata" DSLR yang "berat" sedang aku hanya kamera pocket. Untuk itu di WPC 13 kali ini, rasanya aku tak pantas berkomentar tentang seluk beluk foto-foto hasil karya mereka karena memang pengetahuanku belum sampai ke arah mereka. Aku hanyalah penikmat dan pengagum karya-karya hebat mereka. Di album Kampret aneka bunga telah di pamerkan para Kampretos dengan indah dan cantiknya. Mereka ada yang mengabadikan sang bunga dengan tekhnik dan "aturan" photografi yang ada, namun ada pula yang seadanya mengambil gambarnya (itu aku).

Perempuan cantik sering di ibaratkan bunga, begitu pula bunga cantik kadang di samakan dengan perempuan. Belum pernah aku mendengar ada lelaki ganteng lalu orang menyebut kerupawananannya dengan bunga. Mungkin karena bunga itu halus, lembut,wangi, dan mekarnyapun seindah gemulai perempuan, jadi bunga di ibaratkan dengan perempuan. Bunga dengan berjuta-juta macam dan warna selalu membuat indah dan sedap di pandang. meski itu bunga yang namanya seakan tak membuat orang tertarik-bunga bangkai- toh banyak penikmat bunga ingin melihat dan mengabadikan keindahannya.

Foto bunga kadang membuat aku sedikit mereka-reka sosok pemiliknya (mudah-mudahan tidak salah). Bunga mungil ini seakan mengambarkan diri mbak Inge, kecil tapi bersahaja. Aku tertarik pada tulisan yang tertera di foto ini Ego is not simple but LOVE, setelah aku pikir-pikir ini mbak Inge banget. Kata-kata itu selalu tercermin di setiap komen-komen beliau padaku dan sahabat sahabatnya. Ketawanya khas dan menggema di "rumah" sahabat-sahabatnya. Sepengetahuanku pula mbak Inge ini idealis, akan mengatakan hal-hal dengan kejujurannya, mungil dan cantik (meski jujur belum pernah lihat sosoknya). Mbak Inge pula orang yang sabar membagikan ilmunya pada teman-teman semua. [caption id="attachment_194569" align="aligncenter" width="300" caption="clover"]

13424913501449135730
13424913501449135730
[/caption] Meski kulitnya tak sekuning clover's flower ini, tapi aku ibaratkan mbak Dwi sebagai bunga mungil dan cantik ini. Orangnya penuh kasih sayang, tutur katanya lembut meski sedang ngocak. Bunga kecil, yang nama Indonesianya belum aku tahu ini, mirip mbak Dwi. meski kecil, tapi kehadirannya mampu membuat segar dan indah sekeklilingnya. Pun mbak Dwi, dia bisa membuat suasana menjadi hangat dan indah. Ini kesan yang aku tangkap dari mbak Dwi saat pertama kali bertemu di hotel Kumbokarno, jalan Mangkubumi Yogyakarta. Anakku pun mengaguminya sebagai perempuan yang baik dan bersahabat. [caption id="attachment_194570" align="aligncenter" width="300" caption="Bunga Teratai milik mbak Edi Kusumawati Adi Cahya"]
13424916651691610029
13424916651691610029
[/caption] Mengapa aku menyamakan mbak Edi Kusumawati Adi Cahya (Edi KW) dengan teratai, meski tidak hidup di perairan layaknya bunga ini? hehehehe...semata karena begitu melihat bunga kiriman mbak Edi KW ini aku langsung teriak "mbak Edi". Teratai ini indah dan menyembul tinggi di antara daun-daun yang bergerombol mengelilinginya dan menambah pesona pada cantiknya sang bunga. Aku rasa ini seperti mbak Edi KW, yang di kelilingi sahabat-sahabatnya Mbak Edi KW selalu terlihat manis dengan kelakar-kelakar saat "berbaur" dengan teman-temannya. Selalu menebarkan kasih lewat perhatian dan juga kocaknya. Di antara teman-temannya mbak Edi KW selalu terlihat menarik. [caption id="attachment_194572" align="aligncenter" width="300" caption="Bunga milik Gilang Aghil Rahmawati"]
1342492269498024909
1342492269498024909
[/caption] Hidup di belantara, namun bunga ini tidak berkurang sedikitpun kecantikannya. Tinggi semampai dan mungil mirip dengan sosok Gilang. Perempuan termuda di Kampret memang sedikit manja, tapi sangat tangguh perjuangan hidupnya. Meski jauh dari keluarganya, Gilang tetap semangat berjuang demi menggapai cita-citanya. Terbukti dengan gelar yang baru saja di raihnya, sarjana. Bunga inipun seakan mewakili pandanganku mengenai Gilang, menatap masa depan yang menjulang dengan keindahan yang dia punya. Demikian sedikit gambaranku mengenai teman-teman perempuan di Kampret dengan bunga karyanya. Maaf, sebenarnya masih banyak bunga yang lekat dengan nama teman-teman Kampretos lainnya, namun belum bisa kau tulis di sini. Mungkin untuk yang akan datang...

******

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun