Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pupus

11 April 2017   06:16 Diperbarui: 11 April 2017   14:00 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

kutuanghujan ke dalam kelopak mata
agar melarutkan gelisah rasa
senja meruncingkan sebuah perpisahan
menghadirkan pilu bersama bilurbilur luka

kulumat sepotong ikrar 
setianya menusuk jantung
rapuhkan penantian atas nama cinta
sedang embun tak lagi sanggup sejukkan jiwa

engkau dan aku
tak lagi kuasa lagi menorehkan kenangan pada langit
pena telah kehabisan tinta
dan kita terlalu renta untuk menghardik takdir perih

aku memilih pulang
pada lembahku di balik bebukit bisu
kembali menyusuri luka sekujur jiwa

 

*PK 17217*

ilustrasi gambar Granito Ibrahim

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun