Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menekuri Waktu

17 Juli 2017   14:57 Diperbarui: 17 Juli 2017   15:43 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

langit masih membiru

pucukpucuk ilalang tetap berlagu

di semilirnya angin kumenekuri langkah takdir

mengeja setapak demi setapak alur kehidupan

yang tak mungkin kukatamkan dalam semalam

 

langit masih menumpu putih awan

burung gereja lalu lalang membangun sarang

di semburat jingga senja kubisikkan dedoa

kelak saat waktuku mendekati kata akhir

kuingin  memeluk bumi tanpa mewariskan resah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun