Mohon tunggu...
SAWOS KACANG
SAWOS KACANG Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Wanita Dijajakan dan Menjajakan Dirinya

18 Maret 2016   21:51 Diperbarui: 18 Maret 2016   22:30 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita merupakan mahluk Tuhan yang paling indah. Mahluk yang sangat berhaga, istimewa dan spesial yang tak ada bandingnya dengan mahluk apapun. Tidak hanya di hadapan manusia, tapi di hadapan_Nya pun kau begitu di istimewakan. Bagaimana tidak, engkau dalam beberapa kesempatannya di jadikan sebagai ayat dalam kitab suci agamaku, Islam yang dinamakan An-Nisa. Engkau selalu diberikan waktu untuk tidak melaksanakan kewajiban jika kondisi itu datang. Ibadah Puasa, Shalat, dan Haji bisa untuk tidak kau tunaikan. Sungguh istimewa dan spesialnya engkau.

Selain itu tak ada yang mampu sekuat, setegar dan sekokoh dirimu. Karena darimulah perantara sumber kehidupan ini berasal. Yang mempertaruhkan hidup untuk sebuah kehidupan baru, yang darimu dialirkan air susu yang menghidupkan. Sehingga semua pengorbananmu itu layak menempatkannya pada kemuliaan surga, juga keagungan penghormatan. Begitu luar biasanya engkau. Tak hanya itu, engkau pun memiliki kekuatan luar biasa yang tak pernah dipunyai lawan jenis dengan lebih baik. Yakni kekuatan cinta, empati dan kesetiaan. Dengan cinta engkau menguatkan langkah orang-orang yang bersamamu, empatimu membangkitkan mereka yang jatuh dan kesetiaanmu tak lekang oleh waktu, tak lebur oleh perubahan.

 

Tapi...!!!!

Posisimu yang begitu istimewa dan hebat, kadang engkau salah gunakan. Bukan pada waktu dan tempatnya. Engkau menghancurkan dirimu sendiri. Keindahan dan kesucianmu telah hilang. Banyak hal yang bisa membuatmu demikian. Baik itu karena orang lain ataupun karena dirimu sendiri yang melakukannya.

Mari lihat kondisimu saat ini. Kau dijajakan dan diperjual belikan sana-sini untuk seorang jin nafsu yang padanya engkau berikan kepuasaan. Yang mana hal ini tak hanya terjadi pada usia senjamu, tapi masa-masa mudamu kau habiskan dan lampiaskan untuk itu padanya yang tidak halal. Dan anehnya ini tak hanya terjadi padamu yang dalam kondisi himpitan ekonomi. Tapi kau yang sudah cukup dan bahkan lebih harta pun tak kunjung terjadi. Baik secara langsung maupun tak langsung, dirimu dijajakan.

Hari ini semua media memberitakanmu. Banyak yang memanggil-manggilmu. Artis seksi berinisial AA (wanita) diduga terjerat kasus prostitusi. Dia (wanita) diciduk aparat Polres Meto Jakarta Selatan bersama seorang mucikari di sebuah hotel, Jumat (8/5/2015) malam. Belakangan diketahui mucikari itu menjadi penata rias sang artis (wanita). Begitulah kau di jajakan. Di jajakan untuk sebuah kesenangan dunia yang hanya sementara. Memuaskan mereka yang kehausan akan nafsu dunia. Demi kepentinganmu jua tentunya, keberlimpahan harta dan perhiasan yang kau cari. Sungguh miris dirimu begitu mudah untuk dijajakan dan diperjual belikan. Patokan harga yang kau pasang pada dirimu, kau sesuaikan dengan kondisi fisik dan parasmu wajahmu yang canti dan elegan. Inilah hanya bagian kecil duniamu yang hitam dan kelam.

Di sisi lain, bagian darimu jua yang sering terjadi adalah kau menjajakan dirimu sendiri. Bukan dalam konteks kau menjual fisikmu secara langsung untuk dinikmati. Akan tetapi kau menjajakan dirimu lewat menerima tawaran untuk berpasangan pada dirinya lelaki yang belum halal dan suci bagimu. Ya, PACARAN kalau bisa kita sebut itu. Ungkapan hati, rayuan dan gombalan yang kau terima pada si dia lelaki yang tak mengajakmu pada kondisi yang halal, kau terima begitu saja. Padahal itu semua adalah tipuan dan jaring sesat yang diperdaya oleh SETAN serta HAWA NAFSU untuk membuatmu RUSAK dan HANCUR.

Tentunya hal ini banyak terjadi padamu kan.?? Sang lelaki yang telah diperdaya itu, membawamu pada jurang kemaksiatan. Mulai anak-anak, remaja hingga dewasa kau alami masa-masa itu. Dari hal-hal yang kecil sampai yang seharusnya tak dilakukan. Pegangan tangan, pelukan, ciuman bahkan hubungan suami-istri pra nikah telah kau nikmati. Kau telah merusak kesucian dirimu sendiri Ibarat kau adalah perhiasan emas yang sangat berharga, ketika emas itu telah digunakan maka nilai emas itu akan berkurang. Begitu pun engkau yang dijajakan atau menjajakan dirimu sendiri. Wanita.. Kau adalah calon ibu. Calon buat generasi-generasi cerdas berikutnya. Kau adalah tulang punggung kehidupan.

Di bawah kakimu terletak surga itu. Kau melebihi kekuatan dan kemuliaan sang lelaki. Seorang wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1.000 lelaki yang soleh. Karenanya... Marilah bersama menjaga dirimu agar tetap dalam keadaan bersih dan suci. Jangan mudah kau terperdaya olehnya (lelaki) ketika dia tak membawamu pada perkara yang halal dan diridhoi_Nya. PACARAN pra-nikah adalah salah satu sumber kau menghancurkan dirimu. Di sanalah pusat kehancuranmu berasal. Sebabnya jika sekali saja kau dijajakan dan menjajakan dirimu, maka hal itu sulit untuk kembali. Membekas dan tak akan pernah hilang. Wanita... Kaulah sumber hidup ini. Sumber kecintaan dan kasih sayang yang tak terkalahkan.

Jagalah dirimu dengan selalu mendekatkan diri pada_Nya. Hingga kau menemukan dia (lelaki) yang halal dan akan menjagamu dengan baik. Semoga jua aku sebagai lelaki dapat menjagamu dengan baik seperti aku menjaga sisi lain tulang rusukku ini. “Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan tidak ada di antara perhiasan dunia yang lebih baik daripada wanita yang sholihah.” (HR. Ibnu Majah) Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)

By Tryas

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun