Mohon tunggu...
Saut Donatus Manullang
Saut Donatus Manullang Mohon Tunggu... Akuntan - Aku bukan siapa-siapa! Dan tak ingin menjadi seperti siapa-siapa.

Damailah Negeriku!

Selanjutnya

Tutup

Money

Faktur Pajak Elektronik (E-Faktur) Mulai Berlaku Tahun 2015

25 September 2014   15:06 Diperbarui: 12 September 2023   15:40 9031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari yang lalu (23/09/2014), tepatnya pukul 12:14 siang hari, saya sedang mutar-mutar blusukan di kawasan Kota Bukit Indah, Purwakarta untuk menuju  suatu tempat. Tiba-tiba mata ini tertuju pada kerumunan orang yang beramai-ramai memasuki sebuah hotel.

"Ah paling ada acara bagi-bagi sembako atau ampao," pikirku. Untuk mengobati rasa "kepo",  saya menghampiri dan masuk ke lobi hotel itu lalu bertanya kepada resepsionis yang cantik jelita dan juga ramah mempesona. Dari si cantik saya baru tahu bahwa ternyata kerumunan itu adalah para peserta yang akan mengikuti sebuah pelatihan/sosialisasi peraturan baru dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

1411605579174225562
1411605579174225562
[/caption]

Saya tidak langsung bergegas, berdiri sejenak seraya menikmati rasa adem di dalam lobi hotel tersebut. Ternyata hotel itu lebih adem daripada udara di luar sana. Tak berapa lama seorang pria memakai batik menyapa dan mempersilahkan saya untuk makan siang. Sepertinya pria itu bertugas untuk menyambut dan mengarahkan para peserta. Saya ikut saja apa kata pria itu. Lagipula perut sudah lapar. Usai makan, kami digiring ke ruangan besar "ballroom" kapasitas 300 orang.  Jadilah aku peserta sosialisasi dan pelatihan eFaktur.

Nah, berikut oleh-oleh dan hasil liputan dadakan yang bisa saya sajikan. Check this out!

IKLAN ANTI KORUPSI MENARIK

Sebelum pelatihan dimulai, pihak panitia DJP memutar sebuah video iklan anti korupsi yang dikemas secara menarik. Di awal penayangan, iklan itu mengingatkan bahwa banyak orang yang salah menuliskan "GATIFIKASI" menjadi "GRAFITASI" (Gravitasi). Dari situ peserta diajak untuk membedakan teori  "grafitasi" ala Newton dan teori "gratifikasi" ala KPK.

14116058271990301222
14116058271990301222
(bawah). Maka teori "gratifikasi" KPK adalah kebalikannya, dimana gratifikasi digambarkan buah yang jatuh dari bawah ke atas. "Buah" di sini diartikan sebuah pemberian, "Tanah" (bawah) adalah rakyat/pengusaha sedangkan Pohon (atas) adalah penguasa/pejabat.

Pesan gamblang yang disampaikan dalam ilustrasi tersebut adalah Penguasa/pemerintah/birokrat yang di ataslah yang harus melayani rakyat yang di bawah. Bukan sebaliknya.

Selain itu, dalam video iklan itu juga menjelaskan dampak kerusakan akibat dari perbuatan korupsi bagi sebuah bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun