Mohon tunggu...
Saut Hasidungan
Saut Hasidungan Mohon Tunggu... lainnya -

Cuma jongos Kristus Yesus yang sering gelisah melihat fenomena yang ada, khususnya fenomena yang terjadi di gereja Tuhan, misalkan isu pengajaran, generasi dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anehnya Lagu Rohani "Lebih dari Pemenang", Salah Siapa?

20 November 2013   11:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:54 3797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hampir 4 tahun saya menghabiskan waktu di desa dan dusun untuk melayani dan tinggal disana. Ketika saya kembali ke Jakarta beberapa hari yang lalu, saya mendengar sebuah lagu rohani atau gereja yang berjudul "Lebih Dari Pemenang" dalam sebuah ibadah yang saya hadiri. Kata teman saya sih, lagu ini sudah lama, tetapi bagi saya yang kurang mengikuti perkembangan lagu-lagu rohani, lagu ini adalah lagu baru, tepatnya lagu yang baru saya dengar dengan serius, karena sebelumnya saya sudah mendengar lagu ini tetapi kurang serius memperhatikan liriknya.

Pada saat saya secara serius mendengarkan lagu ini, saya merasakan ada keanehan atau kejanggalan dari lagu ini di dalam syairnya. Berikut adalah syair dari lagu "Lebih Dari Pemenang" :

Lebih dari Pemenang dalam s'gala perkara; Iblis t'lah dikalahkan oleh kuasa darah-Nya; Jika Allah dipihak kita; siapa dapat melawan; kita lebih, lebih dari Pemenang.

reff : Haleluya, kibarkanlah panji-Nya; Yesus Raja segala raja; Haleluya, bangkitlah gereja-Nya; kita lebih, lebih dari Pememang.

Kira-kira syairnya seperti di atas, jika ada kesalahan atau kekurangan, mohon maafkanlah saya, karena saya kurang mengerti lagu-lagu gereja atau rohani.

Kalau melihat judul dari lagu di ini, yaitu : Lebih dari Pemenang, pastilah hal itu terinspirasi dari Firman Tuhan yang tertulis di dalam surat Roma 8:37 yang berbunyi : "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."

Justru disinilah letak keanehan saya ketika mendengar lagu ini. Lagu yang terinspirasi dari Firman Tuhan yang tertulis di dalam surat Roma 8:37 itu diinterpretasikan salah oleh kebanyakan orang-orang Kristen. Pemimpin pujian di dalam ibadah yang saya hadiri, ketika mengajak jemaat untuk bernyanyi lagu ini memberikan pengantar kepada jemaat bahwa kita lebih dari pemenang, bahwa kita telah menang atas masalah-masalah kita, yaitu masalah rumah tangga, masalah keuangan, masalah sakit-penyakit, masalah hutan, dll yang semuanya berorientasi kepada perkara-perkara jasmani.

Perkataan rasul Paulus kepada jemaat di Roma bahwa kita sebagai orang percaya lebih dari pada orang-orang yang menang mengalami dekadensi makna atau maksud dari yang sesungguhnya. Maksud asli perkataan Paulus kepada jemaat di Roma bahwa mereka lebih dari pada orang-orang yang menang harus dilihat berdasarkan konteksnya. Jemaat di Roma adalah jemaat yang mengalami aniaya secara fisik bahkan kehilangan nyawanya oleh karena iman percaya mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Menurut tradisi, adalah Kaisar Nero yang menganiaya orang-orang Kristen pada masa Paulus. Hal itu dilakukan oleh Nero sebagai kambing hitam atas perbuatannya yang telah membakar kota Roma. Nero menginginkan sebidang tanah untuk membangun istanya dan ia dengan sengaja membakar kota Roma dan menuduh orang-orang Kristen sebagai pelakunya.

Inilah fase dimana aniaya terjadi kepada orang-orang Kristen. Dengan haus darah dan biadab, orang-orang Kristen disalibkan dan dibakar. Jasad-jasad mereka dijejerkan di jalan-jalan Roma, disediakan bagi pencahayaan obor. Orang-orang Kristen lainnya dikenakan pakaian hewan dan dimasukkan ke dalam kandang untuk dicabik-cabik anjing-anjing yang buas dan lapar. Dan pada masa inilah Paulus menulis surat Roma untuk memberikan penghiburan kepada jemaat di Roma sekaligus memberikan penguatan agar jemaat di Roma tetap bertahan di dalam iman percaya mereka. Perkataan Paulus bahwa mereka lebih dari pada orang-orang yang menang, adalah jemaat Roma yang tetap bertahan terhadap iman percayanya, walaupun mereka harus mengalami aniaya secara fisik bahkan kehilangan nyawa sekali pun. Rasul Paulus, mengingatkan kepada jemaat di Roma bahwa tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari kasih Allah, apa pun bahkan maut sekali pun tidak akan memisahkan mereka dari kasih Allah. Bahkan rasul Paulus mengatakan bahwa aniaya dan penderitaan oleh karena nama Krsitus adalah sebuah proses untuk mereka (jemaat di Roma) semakin seperti Kristus dan dimuliakan bersama-sama dengan Kristus (Rom 8:28-30).

Jika hal ini direfleksikan dalam kehidupan keKristenan kita saat ini, maka kalimat lebih dari pemenang dalam lagu di atas tidak ada hubungannya dengan masalah ekonomi, keuangan, sakit-penyakit, hutang, dll yang orientasinya kepada perkara-perkara jasmani. Permasalahan pemenuhan kebutuhan jasmani adalah tanggung jawab kita dan Tuhan telah memberikan sarananya kepada kita, dengan cara bekerja, rajin, tekun, jujur, dll. Kita saat ini, pantas berkata "Lebih dari Pemenang" jika dalam hidup ini memiliki gaya hidup seperti jemaat di Roma. Jemaat di Roma adalah Jemaat yang bersedia mempertaruhkan apapun demi iman percayanya kepada Tuhan. Jemaat di Roma adalah Jemaat yang telah memindahkan hatinya dari dunia ini kepada Kerajaan Allah. Jemaat di Roma adalah Jemaat yang hidup di dunia tetapi tidak duniawi.

Inilah yang harus kita upayakan di seluruh area kehidupan kita. Ingat, Jemaat di Roma bukanlah Jemaat yang "berpangku tangan" dalam kehidupannya. Untuk menjadi "mati sebelum mati" maka kita harus melatih dan mengupayakan diri kita agar setiap hari selaras dengan isi hati Bapa di Sorga. Ketika gaya hidup seperti ini ada dalam hidup kita, maka Roh Kudus akan menolong kita da mendampingi kita untuk terus dimapukan berjalan dalam terang-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun