Mohon tunggu...
Iya Oya
Iya Oya Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki

90's

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lihat! Setan-setan Itu Nyata!

10 Juli 2017   11:25 Diperbarui: 10 Juli 2017   14:14 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: cdn.sindonews.net

'Audzubillahi minasyaitonnirojim... (aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk)

Ya, setan. Saya rasa tak perlu menyebutkan kayak apa makhluk yang namanya setan itu, karena saya yakin kita sudah sama-sama tahu.

Tak perlu digambarkan kayak apa wujudnya, bentuk matanya, bertanduk atau tidak, karena ketika kita menyebut kata "setan" saja, di kepala kita sudah mempersepsikan suatu hal yang sama.

Dia jahat, dia menipu kita, mengajak kita berbuat keburukan dan mengabaikan nilai-nilai kebaikan maupun kebenaran. Banyak orang dari golongan kita telah tertipu olehnya. Kalau seorang profesor mengatakan Tuhan menciptakan kejahatan, pernyataan tersebut tidak keliru. Tapi harus dipahami bahwa bukan berarti Tuhan juga mempunyai sifat jahat, karena Dia sudah pasti Maha Suci tanpa negatifitas, tanpa keburukan. Sekali lagi, bahwa Tuhan hanya menciptakan kejahatan yang kemudian ditanamkannya pada makhluk. Sedangkan Dia adalah Dzat Yang bebas dari keburukan maupun kejahatan tadi. Profesor tadi keliru dan dia tak mengenal bagaimana sifat Tuhan.

Tapi setan telah berjanji kalau dia akan menyesatkan manusia di muka bumi. Kita jarang menyadari hal ini walaupun setan juga disesatkan oleh Tuhan sebagai ujian bagi kita dan setan sendiri  tak pernah menyadarinya.

Setan telah menjelma menjadi manusia. Dia bisa menduduki, memimpin pada suatu golongan manusia dan menjungkirbalikkan nilai-nilai etika dan moral yang semestinya kita genggam. Seperti sebelumnya saya katakan, bahwa persoalan tentang bagaimana wujud setan itu tak lagi penting karena esensi dari segala entitas kemakhlukan tidak lain adalah pada watak, sifat, pemikiran dan lain sebagainya.

Saat ini kita sedang berhadapan dengan setan-setan yang nyata, dimana mereka sedang berusaha merobohkan nilai-nilai moral kita. Ini krisis moral yang kalau dibiarkan akan menjadi kekacauan serius lantaran prinsip-prinsip keagamaan masih menjadi fundamen bagi bangsa, masyarakat, dan terutama pribadi kita masing-masing. Apa jadinya kalau penegak hukumnya pun dirong-rong? Kita tahu akan jadi apa nantinya. Dan kita pun tahu mau apa setan-setan berdasi yang duduk di atas sana yang dengan bangganya mereka menyatakan diri mereka sebagai wakil rakyat. 

Omong kosong! Dusta! Aku tak pernah mau diwakili oleh para setan karena mereka pun jelas tak pernah mewakili keinginan rakyat. Sadarkah kita kalau sedang berperang dengan pihak yang katanya mewakili kita? Fenomena macam apa ini dimana rakyatnya malah menentang wakilnya? Aneh, absurd! Wakil apa? Mewakili apa? Apa yang mereka wakilkan?

Jadi, Anda sudah tahu setan itu apa dan bagaimana sifatnya? Ya, kita sudah melihatnya. Ini riil. Apa yang kita saksikan dan alami ini memang nyata. Merekalah musuh yang nyata yang menghendaki keburukan bertebaran merajalela di atas bumi ini, di negeri ini. Kurang nyata apalagi perbuatan mereka itu? Apa masih kita anggap semu semua ini?[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun