Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Sudah Siap Mudik, Kamu?

10 Juni 2017   20:42 Diperbarui: 12 Juni 2017   14:35 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi I https://www.pexels.com/search/transportation/

Handphone saya berdering kencang di pagi buta. Ini bukan kali pertama nomor itu melakukan panggilan. Dua hari lalu, lagi-lagi nomor itu juga menelpon saya. Ah, setiap tahunnya, nomor itu selalu saja menjadi nomor telpon favorite.

“Gimana? jadi tidak pulang, le’,” suara perempuan tengah baya, bertanya pada saya.

“Iya bu, ta’ usahane yo,” jawabku pelan

“Yo, wes hati-hati yo, Assalamualaikum,” jawabnya pendek, sambil menutup telpon

Itu tadi sedikit percakapan dengan ibu saya, yang selalu menggebu terus menelpon saya, pada suatu ketika mendekati lebaran tahun lalu. Rindunya selalu saja membuncah. Ibu seperti egois saja, tidak merasa, bagaimana rindu saya juga menggunung padanya.

Pinta ibu untuk segera pulang ke kampung halaman, memang seolah sudah menutup mata saya untuk segera menghentikan kesibukan sehari-hari dan lekas bersiap pulang. Meski kadang, tabungan alias bekalsaya belum-lah cukup banyak untuk segera pulang bertemu keluarga. Jujur kadang, malu sih, tapi saya harus jujur juga, jika saya itu rindu.

Selama tiga tahun belakangan ini langkah kaki saya memang terasa berat untuk melakukan mudik tahunan, dikarenakan terbaginya kebutuhan dana keluarga. Berbeda ketika masih single alias bujangan  dulu.

Tapi ya sudah, saya berangkat dengan modal pas-pasan untuk mudik tahun lalu. Selama 15 tahun, berada  di Kalimantan, jarak yang jauh dengan pulau Madura bisa terhapus oleh momenmudik setiap tahunnya itu. 

Mudik Lebaran Tahun 2016 Silam Dengan Moda Transportasi Udara I Dokumen Pribadi
Mudik Lebaran Tahun 2016 Silam Dengan Moda Transportasi Udara I Dokumen Pribadi
Tentu, saya harus memutar akal untuk bisa membagi budget mudik bersama 3 orang yang ikut berangkat ke kampung halaman. Seperti layaknya orang pada umumnya, saya memilih moda transportasi yang se-murah mungkin untuk bisa sampai kesana. Tentu tanpa mengesampingkan arti keselamatan.

‘Hati-hati’, kata itu menjadi kata kunci bagi keluarga saya untuk tetap waspada selama di perjalanan. Dari kota Balikpapan-Surabaya, saya sengaja tempuh dengan moda transportasi udara, pada penerbangan terakhir di malam hari. Karena akan ada selisih biaya tiket, yang lumayan bisa di-save,jika dibandingan penerbangan pagi dan siang hari.

Di malam harinya, ketika sampai di Surabaya, untuk mencapai desa Banyuates di Kabupaten Sampang Madura. Saya telah melakukan persiapan dengan meminta salah satu kerabat menyewa mobil yang pemiliknya adalah orang yang dikenal, dan memintanya menjemput kami di Bandara Juanda. Hal itu dimaksudkan agar mengetahui secara pasti kesehatan mobil itu ketika dalam perjalanan plus siapa tahu ongkos sewa bisa bersahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun