Mohon tunggu...
Sarwo Edy
Sarwo Edy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Es

Pedagang es krim keliling

Selanjutnya

Tutup

Money

Cerita Penjual Es Keliling: Jualan Kok Ndak Laris

19 September 2012   22:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:12 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ini cerita sederhana, dari kehidupan sehari-hari yang sederhana, berpola pikir sederhana, dan bertindak (kadang-kadang) sederhana pula. Cerita yang ada disekitar kami para penjual es keliling. Cerita yang barangkali sama di semua kelas, baik yang kelasnya gajah, kakap, maupun yang gurem sekalipun.

Pada pertemuan bulanan kami para penjual es keliling, ada salah satu teman yang menanyakan dengan nada protes kenapa penjualan dan penghasilan dia dibanding teman yang lainnya jauh dibawahnya. Barang yang dijual sama, waktu yang digunakan juga sama, sama-sama bekerja keras untuk menjajakan dagangan kenapa hasilnya lebih sedikit, kenapa tidak laku, apakah rejeki yang diberikan Allah hanya sedikit, atau malaikat pembagi rejekinya kelupaan tidak mampir (maaf ini bukan sara) hanya pertanyaan protes kenapa penjualan jauh dibandingkan dengan teman-teman.

Akhirnya banyak sekali jawaban dari teman-temannya, disini tidak akan dijabarkan tentang penjualan yang baik secara teoritis tapi jawaban yang sederhana ala kami penjual es keliling. Beberapa hal penting yang disampaikan rekan-rekannya adalaha sebagai berikut :

Tempat, apakah tempat penjualan atau area penjualan sudah benar? Kalau penjualan es krim tentunya akan dicari yang paling banyak peminatnya yaitu anak-anak. Pi;ihan penjualannya biasanya di PAUD, TK, SD. Selain itu di TPQ dan ditaman-taman bermain anak-anak.

Waktu, hal sebenarnya patut diperhatikan oleh para penjual. Waktu yang terbaik ketika kita berjualan di area sekolah adalah waktu istirahat dan pulang, kalau keliling di perumahan biasanya  waktu sore hari (karena waktu pagi sampai siang anak-anak masih disekolahan), waktu   di TPQ ketika sebelum pelajaran di mulai. Dan waktu-waktu terbaik ditiap-tiap wilayah (tempat) tetntunya berbeda-beda, oleh karena itu diperlukan pengamatan dan kejelian penjualnya.

Harga, biarpun agen sudah menetapkan harga resmi, kadang-kadang penjual (yang nakal) masih menaikkan harga yang sudah disepakati dengan agen, akibatnya pembeli (konsumen) kecewa tidak mau membeli produk tersebut atau tidak mau membeli dengan pedagang tersebut. Bagi para pembeli (konsumen) bayarlah es krim yang anda sukai sesuai dengan daftar harga yang tertera di armada tersebut.

Penampilan penjual, dalam hal ini adalah kebersihan dan kerapian penjual beserta armadanya (gerobag/sepedanya), hal yang menentukan apakah calo pembeli akan membeli atau tidaknya.

Keramahan, kesopanan, salam, senyum , sapa dan hal hal yang baik harus dimiliki oleh penjual untuk melayani dan memberi hal yang lebih terhadap pembeli (konsumen)

Hal-hal tersebut diatas yang dibahas oleh kami, semoga hal ini bisa bermanfaat bagi kami dan pembaca terutama yang bergerak dibidang penjualan kelilingan seperti kami.

Salam dingin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun