Mohon tunggu...
Hermanto P
Hermanto P Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hermanto P Pasaribu, SH lahir di Tapanuli Utara, 5 September 1992. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas, Sumatera Utara. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan. Namun sebagai acuan untuk Indonesia yang lebih baik. Demi mengejar cita-cita negara yang maju dan sejahtera, mari memilih pemimpin yang betul-betul bekerja untuk rakyat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pileg 2019: Apa Kabar Pengobral Janji Musiman?

2 Oktober 2018   15:30 Diperbarui: 2 Oktober 2018   15:44 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: faktualnews.com

Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang adalah suatu momen pesta demokrasi yang akan dilaksanakan serentak dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Pesta demokrasi ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali. 

Pileg 2019 meliputi pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPD, hingga DPR RI (pusat). Biasanya pemilihan legislatif akan diwarnai dengan munculnya caleg dari berbagai kalangan dan golongan, baik itu pejabat petahana, pengusaha, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga kalangan artis. 

Tidak mengherankan jika para elit-elit politik yang terlibat didalamnya sudah mempersiapkan berbagai jurus dan taktik jitu dalam memenangkan perhelatan akbar tersebut. Termasuk dengan cara merayu, menggoda, mendoktrin, bahkan melakukan politik uang. 

Ada sisi menarik dari seputar pemilihan calon anggota legislatif, baik daerah maupun pusat. Dikatakan menarik bukan berarti baik, melainkan sebaliknya, yaitu "memuakkan".

Obral janji yang biasanya dilakukan oleh kebanyakan caleg dengan tujuan untuk mendapatkan kursi digedung rakyat terkesan memuakkan. Bahkan terkesan menjijikkan. 

Ibarat seorang sales merek dan produk tertentu, sang caleg akan menjanjikan segala sesuatunya jika dia sudah duduk dikursi wakil rakyat. Namun hal itu akan sirna ketika sicaleg sudah duduk manis dibahwah sejuknya ruangan gedung rakyat. Memuakkan bukan ? 

Mereka yang pada akhirnya duduk digedung rakyat akan sibuk dengan lobi-lobi proyek, fee proyek, suap, bahkan korupsi uang rakyat. Lantas rakyat bagaimana ? Mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang. 

Apakah masih ada sosok wakil rakyat yang akan sungguh-sungguh memperjuangkan aspirasi dan hak-hak rakyat ? Sangat sulit untuk menjawabnya. 

Kenyataannya, pemilihan legislatif telah menimbulkan kesan yang memuakkan diberbagai kalangan masyarakat. Akibat dari tingkah laku dan ulah para wakil rakyat yang tidak mencerminkan wibawa seorang wakil rakyat. Walaupun ada saja masyarakat yang masih terbuai dengan janji manis sang caleg. 

Di pemilu 2019 mendatang, rakyat Indonesia harus betul-betul berbenah. Langkah awal untuk berbenah adalah dengan cara membenahi para wakil rakyat yang duduk di legislatif, baik daerah maupun pusat. Membenahi wakil rakyat artinya masyarakat harus betul-betul cermat dalam memilih wakil rakyat yang benar-benar pro akan rakyat. 

Masyarakat membutuhkan wakil rakyat, bukan wakil partai yang duduk digedung rakyat. Masyarakat butuh sosok pejuang rakyat, bukan sosok pejuang partai yang duduk digedung rakyat. Sudah saatnya mulut para caleg pengobral janji dibungkam. Harapan masih terbuka lebar, untuk Indonesia yang sejahtera. (HP) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun