Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Singapura dan Ketatnya Keunikan Aturannya

3 Oktober 2016   11:58 Diperbarui: 3 Oktober 2016   12:10 2284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: http://abdisr.blogspot.co.id/)

Konon,Tax Amnesty yang digelontorkan pemerintah Indoneska membuat negara tetangga kita SINGAPURA kebakaran jenggot. Pasalnya duit para pengusaha asal indonesia yang selama ini mengendap disana otomatis dipulangkan ke indonesia sebagai kompensasi pajak.

Selain alasan tersebut diatas, diam-diam kemegahan kota Singapura selama ini menggunakan duit pengusaha asal indonesia, ini yang tidak pernah kita sadari dan selalu ingin berkunjung ke negara singa. Diakui kotanya bagai magnet destinasi wisatawan baik indonesia maupun mancanegara, itulah kelemahan bangsa kita selalu terlena dan membanggakan kebersihan, keindahan, keramahan, keamanan, kenyamanan, kehijauan negara lain sedangkan negara sendiri sibuk dengan banjir, longsor dan kebakaran hutan dan lahan.

Mau bilang apa lagi, faktanya memang demikian. coba tanya mereka yang sering berwisata ke luar negeri, seperti Jepang, Korea, Australia, Finlandia, Malaysia, Singapura pasti sependapat dengan tulisan ini akan di amini. hal tersebut ditunjang Hukum negara yang dipatuhi warganya termasuk mematuhi aturan lalu lintas dan tidak membuang sampah sembarangan.

Keberhasilan negara Singa membangun kotanya secara spektakuler harus dijadikan acuan untuk memperbaiki infrstruktur negeri sendiri, bukan hanya cerita kosong di depan kawan-kawan agar dikatakan “sudah injak negara orang” atau untuk bersombong diri, padahal pesatnya perkembangan negaranya setidaknya ada campur tangan cendikiawan asal indonesia dan memang relevan upahnya. Jadi tidak usah terlalu sombong bagi orang-orang yang plesiran ke Luar Negeri. Apalah gunanya membanggakan negara lain sementara negara kita karut marut. Beginikah Persatuan Indonesia yang dibanggakan sebagaimana tertuang dalam sila ke tiga dari Pancasila. Impulsif...

***

Unik Aturannya

Bagi orang yang baru pertama kali berkunjung ke Singapura termasuk diri saya tentu akan bingung atas kebiasaan acuhnya terhadap aturan yang dibuat pemerintah. Pasalnya terkadang pemerintahan kita juga melanggar aturan akan tetapi tidak demikian dengan Singapura. Aturan di sana sangat unik dan ketat sekaligus membuat rakyat Singapura taat aturan, bukan menyelewengkan aturan.

Sebagaimana pemberitaan media bahwa Singapura merupakan negara niaga serta luasnya  tidak lebih besar dari Jakarta. Negara Singapura salah satu negara di Asia Tenggara hingga dunia mempunyai peraturan unik dan ketat. Tidaklah mengherankan berhasil membangun kotanya menjadi lebih tertib, bersih, aman, nyaman sebagai pusat wisata dunia. Karena secara tidak langsung peraturan tersebut mendongkrak image Singapura sebagai KOTA DUNIA.

Konon negara Singa membangun kotanya menggunakan dana Indonesia. Investor yang menginvestasikan dananya ke sana, dalih prospek ke depannya sangat menjanjikan. Walau tidak signifikan lahirnya aturan Tax Amnesty dari pemerintah Indonesia membuat pemerintah Singapura “kalang-kabut”. Tujuan pengampunan pajak untuk menarik kembali asset pengusaha asal indonesia yang selama ini tersimpan di sana. Guna meningkatkatkan pajak Indonesia, harapan ke depan hasil Tax Amnesty agar tidak disalahgunakan atau di korupsi/dikemplang, demi meningkatkan kesejahteraan rakyat indonesia melalui pendapatan negara dari sektor pajak.

Ada baiknya sebelum ke Sinagapura membaca tips dibawah ini, yang sering bolak-balik ke sana tentu paham betul aturan unik ini.

Berikut keunikannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun