Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cemburu dan Selingkuh, Jadi Pilihan untuk Membunuh

12 September 2017   19:11 Diperbarui: 12 September 2017   19:13 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cemburu dan Selingkuh, Jadi Pilihan Untuk Membunuh

Lantaran dibakar api cemburu seorang suami nekat menikam teman pria istrinya hingga meregang nyawa di Kota Gorontalo, Senin (11/9/2017. Pelaku tak lain suami dari istri tersebut geram karena mendapati istrinya berada dalam satu mobil umum dengan korban.

Warga di Jalan Dua Susun, Kelurahan Liluwo, Kota Gorontalo berupaya menyelamatkan nyawa pria bernama Syarifudin Yusuf, bergegas membawa korban ke rumah sakit dengan menggungkan bentor atau becak montor.Namun nyawa korban tidak tertolong.

Lagi-lagi kisah pilu terjadi di kota Denpasar Bali. Motif dibakar api cemburu membuat Kadek AP (36) gelap mata dan tega menebas kaki istrinya Ni Putu K (29) hingga putus. Peristiwa nahas ini terjadi ini terjadi di kos-kosan tempat tinggal pelaku dan korban di banjar Umabuluh, Desa Canggu, Kuta Utara Badung, Bali, Selasa (5/9/2017).

Membina biduk rumah tangga terkadang harus diselingi cekcok, atas sesuatu yang kurang cocok. Lagi-lagi cekcok diluar batas kontrol emosi manusia justru membawa petaka. Seperti yang menimpa seorang perempuan cantik, pegawai BNN tewas ditangan suaminya sendiri.

Pelaku penembakan adalah Abdul Malik Aziz (40) suami dari Indria Kameswari (30) yang merupakan pegawai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN). Motif penembakan tersebut berlatarbelakang percekcokan. Indria ditemukan tewas dengan luka tembak dipunggung di rumah kontrakkannya. Rumah korban berlokasi di Perumahan River Valey, Cijeruk, Kabupaten Bogor, pada Jumat (1/9/2017). Hingga saat ini latarbelakang cekcok belum diketaui, masih didalami pihak penegak hukum.

Dua kata ini sangat sulit terpisahkan, terlebih salah satu pasangan sudah merasa tidak nyaman dengan pasangannya, akibatnya memicu konflik rumah tangga, pertama tuduhan selingkuh, kedua cemburu. Rasa cemburu boleh saja asal tidak berlebihan, orang bilang pasangan yang tidak memiliki rasa cemburu berarti salah satu pasangannya pernah disakiti atau menyakiti. Istilah sekarang selingkuh atau diselingkuhi. Ketiga, korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Keempat, faktor ekonomi.

Apapun alasannya, KDRT seminim mungkin diredam, guna menghindari KDRT berkepanjangan dan berujung cerai. Kekerasan dalam rumah tangga ini justru menimpa suami bernama Fauzi (30) disiram air panas oleh istrinya saat pulas ditempat tidur.  Melatarbelakagi aksi penyiraman tersebut faktor ekonomi, karena tak diberi uang belanja Salma merupakan istri korban naik pitam dan menyiramkan air panas ke wajah suaminya. Dari berita rmolsumsel.com, kejadian yang menimpa Fauzi berawal ketika korban yang tertidur pulas. Ia tidur di ruang tengah rumahnya rumahnya di Komplek Liverpool OPI Mall Palembang, Senin (11/9). Untuk saat ini korban sedang menjalani perawatan di ruangan UGD Rumah Sakit BARI Palembang, ia juga mengalami luka pada wajahnya,kaki dan bahkan Tangan.

Selingkuh muncul lantaran dipicu perasaan tersakiti atau disakiti. Merasa nyaman dengan teman lawan jenisnya, maka terjadilah namanya selingkuh. Awalnya biasa saja, ketika menumpahkan rasa sakit hati kepada teman tersebut mengakibatkan saling empati, kasih sayang yang tidak dimiliki pasangan sebelumnya, disitulah muncul benih-benih asmara yang dikenal teman tapi mesra.

Tidak mudah membina biduk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah (SAMARA). Fitrahnya, manusia itu memiliki obsesi. Setiap orang memilki keinginan dan harapan dalam membina rumah tangga. Rayuan gombal untuk meluluhkan hati pasangan ketika menjalani masa pacaran, seiring berjalannya waktu perasaan cinta, kasih sayang itu mengalami penurunan, termasuk saya serta sebagian contoh tersebut diatas.

Peristiwa keji itu tentu diluar nalar alias mustahil. Hanya orang-orang gelap mata saja yang tega melakukan perbuatan semacam itu. Menghabisi pasangan baik istri maupun suami satu hal mudah dalam benak mereka untuk melampiaskan amarah cemburu buta. Tidak ingin melihat mantan pasangannya hidup bahagia bersama yang lain, menjadi alasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun